Bisnis

A-USV Kapal Survei Otomatis Pertama di Indonesia

18
×

A-USV Kapal Survei Otomatis Pertama di Indonesia

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Indonesia memiliki lautan luas terbentang yang kaya akan biota di dalamnya yang patut dijaga. Salah satu upaya menjaganya adalah dengan memantau keadaan bawah laut melalui survei hidro-oseanografi.

Departemen Teknik Geomatika bekerjasama dengan Departemen Teknik Fisika mengembangkan kapal mungil tanpa awak yang bernama Geomarine 1. Kapal ini merupakan Autonomous Unmanned Surface Vehicle (A-USV), atau kapal tanpa awak yang dapat bergerak secara mandiri untuk survei hidro-oceanografi.

Ketua tim penelitian Danar Guruh Pratomo ST MT PhD mengatakan, A-USV bekerja menggunakan sensor optik dan akustik untuk dapat mengetahui keadaan di bawah permukaan laut.

“A-USV dilengkapi dengan sistem navigasi Global Navigation Satellite System (GNSS) dan sensor optik untuk mengetahui posisi dan keadaan di sekitar permukaan perairan. Untuk mengetahui kondisi di bawah permukaan perairan, A-USV Geomarine 1 dilengkapi dengan kamera bawah air dan sensor akustik (echosounder),” katanya.

Sensor akustik yang dipunyai A-USV ini memiliki kemampuan untuk melakukan down imaging untuk mengukur kedalaman air dan side imaging scan yang berfungsi untuk mengetahui gambaran di dasar perairan dan sebaran sedimen dasar laut. “Banyak hal yang bisa kita lakukan dengan alat ini secara lebih praktis, termasuk untuk survei pemantauan kondisi terumbu karang di lautan,” lanjut Danar..

Dalam pengopreasiannya, operator harus memprogramkan jalur survei pada sistem komputasi kapal terlebih dahulu dan kapal akan berjalan sesuai dengan jalur yang telah diprogram. Istimewanya, A-USV dilengkapi dengan collision avoidance system, sehingga kapal ini dapat menghindar secara otomatis apabila di depannya terdapat hambatan.

“Selain itu kapal ini juga dilengkapi sensor yang memungkinkan kapal kembali secara otomatis ke titik semula apabila baterai kapal akan habis,” terang pria berkacamata tersebut.

Disadari bahwa A-USV juga memiliki kekurangan dalam pengambilan data. Diantaranya, teknologi A-USV ini masih mengharuskan kapal membawa ecoshounder selama survei, sehingga data baru bisa diolah ketika kapal selesai berlabuh di titik akhir.

Untuk mengantisipasi kehilangan data, Danar pun berencana melakukan kerjasama dengan Departemen Teknik Informatika untuk mengembangkan sistem telemetri pada Geomarine 1. Telemetri sendiri merupakan sebuah teknologi yang memungkinkan penggunanya mengirimkan data dari jarak jauh. Melalui teknologi tersebut A-USV dapat mengirimkan data secara real time saat survei kepada operator.

Selain itu, Danar juga berencana untuk memodifikasi bentuk dari kapal sehingga lebih tahan terhadap ombak dan lebih mudah untuk dibawa. Pasalnya, model A-USV yang sekarang hanya bisa digunakan di permukaan air dengan goncangan yang sedang, seperti pinggir laut ataupun danau. Desain model knockdown pun telah dipersiapkan dengan menggandeng peneliti dari Fakultas Teknologi Perkapalan ITS. (q cox, Tama Dinie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *