Bisnis

Bisnis Kafe Berbasis Kopi Tumbuh Pesat di Jatim

169
×

Bisnis Kafe Berbasis Kopi Tumbuh Pesat di Jatim

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (Apkrindo) Jawa Timur mencatat trend pertumbuhan kafe berbasis kopi meningkat 16% – 18% tiap tahunnya seiring dengan perubahan gaya hidup masyarakat perkotaan.

Ketua Apkrindo Jatim Tjahjono Haryono mengatakan geliat coffee shop di Surabaya bukan hanya di segmen atas dengan harga rerata Rp30.000-Rp70.000 an/gelas, tetapi juga segmen menengah ke bawah dengan harga dibawah Rp30.000 an.

“Di segmen menengah ke bawah bisa dilihat dari banyaknya kedai-kedai kopi kekinian yang menghadirkan inovasi menu-menu kopi yang unik dengan berbagai campuran, misalnya seperti kopi Janji Jiwa, kopi Kenangan, dan Pesenkopi,” katanya.

Potensi industri kafe kopi di Jatim ke depan masih sangat besar, lantaran didukung oleh pasar sekaligus bahan baku kopi yang bisa didapat dari sentra kopi Jatim, seperti Jember, Bondowoso, dan Banyuwangi.

Di segmen kopi original yang diseduh dengan berbagai macam cara, juga semakin dilirik oleh para penggemar kopi. Namun begitu, persaingan industri kafe kopi yang sangat ketat perlu diimbangi dengan inovasi agar mampu menarik pengunjung.

“Pelaku usaha harus terus berinovasi dalam coffee shopnya karena bukan tidak mungkin suatu saat nanti pasar akan jenuh, dan berdampak pada eksistensi bisnis kopi itu sendiri, lalu pelan-pelan kafe kopi berguguran,” lanjut Tjahjono..

Owner TGC Coffee Roastery and Retalier, Daniel Ko mengatakan setiap kedai kopi harus memiliki sesuatu konsep yang khas untuk disuguhkan kepada konsumen agar mereka tidak mudah pergi dan beralih ke kedai lainnya.

“Seperti yang kami lakukan, di TGC Coffee menghadirkan konsep manual brew, di mana pengunjung bisa langsung melihat proses penyeduhan kopi sekaligus belajar menyeduh dengan berbagai metode,” jelasnya.

TGC Coffee saat ini telah memiliki 3 cabang, yakni di Loop Surabaya Barat, Bali dan di pusat Kota Surabaya tepatnya di Jl. Basuki Rahmat yang baru diresmikan pada 1 Oktober 2019. Kedai TGC Coffee Basuki Rahmat menghadirkan lebih dari 70 varian biji kopi yang 100 % merupakan jenis Arabika. Sebanyak 85 % yang dijual merupakan kopi nusantara dan 15 % kopi impor.

Dalam Grand Opening ini TGC Coffee Roastery and Retalier menggelar Creativity Barista Woman Competition 2019 yang diikuti 27 peserta perempuan. Kompetisi ini menghadirkan 5 juri dari Surabaya, Bali dan Jakarta. (q cox, Tama Dinie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *