Bisnis

Lima PTS Jatim Magang di ITS Guna Tingkatkan Mutu Pendidikan

21
×

Lima PTS Jatim Magang di ITS Guna Tingkatkan Mutu Pendidikan

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya diamanahi oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) sebagai perguruan tinggi negeri (PTN) asuh untuk meningkatkan mutu pendidikan di lima perguruan tinggi swasta (PTS) di Jawa Timur.

Kepala Kantor Penjaminan Mutu ITS, Prof Dr Ir Aulia Siti Aisjah MT mengatakan, banyaknya PTS di Indonesia sejajar dengan timbulnya sebuah pertanyaan, bagaimana mutu pendidikan mereka.

“Terkait hal itu, ITS meresmikan program Magang Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) untuk para peserta yang terdiri dari kepala program studi dan dosen yang berasal dari lima PTS di Jatim,” katanya.

Lima PTS di bawah asuhan ITS tersebut adalah Universitas Darul Ulum Jombang, STT STIKMA Internasional Malang, Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI), STKIP PGRI Situbondo, dan Universitas Ibrahimy Situbondo

Untuk itu, SPMI di sebuah perguran tinggi baik negeri maupun swasta menjadi faktor penting dalam menentukan mutu pendidikan di perguruan tinggi tersebut.

“Diharapkan melalui program magang di ITS yang didampingi para fasilitator dari dewan penjaminan mutu ini, para peserta dapat mengaplikasikan ilmu yang didapatkan untuk membangun sistem penjaminan mutu yang baik di perguruan tinggi mereka,” lanjut guru besar Teknik Fisikaitu.

Poin penting dalam menjalankan SPMI adalah harus ada organisasi pelaksananya dan menjaga komitmen masing-masing institusi untuk terus meningkatkan mutu pendidikan mereka. Selama dua hari ke depan, selain mendapatkan materi terkait penjaminan mutu internal di ITS, para peserta juga akan diterjunkan langsung ke masing-masing departemen guna belajar secara langsung dan mengamati bagaimana sebuah SPMI yang baik dapat meningkatkan mutu pendidikan di ITS.

Wakil Rektor III Bidang Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Teknologi Sistem Informasi (SDMO dan TSI), Prof Ir Arif Djunaidy MSc PhD menyampaikan bahwa tidak hanya perihal kurikulum, dalam sistem penjaminan mutu baiknya semua elemen di institusi pendidikan termasuk tenaga pendidik itu memiliki fungsi tertentu yang sesuai standarnya.

“Sehingga kita (institusi, red) bisa mengukur untuk selanjutnya apa yang perlu ditingkatkan,” ujar dosen Sistem Informasi itu.

Program pendampingan ini nantinya juga akan berlanjut pada bulan Oktober mendatang. Di mana para dewan penjaminan mutu ITS yang sekaligus juga sebagai fasilitator akan melakukan follow up (tindak lanjut) ke PTS dampingan. Hal ini untuk melihat hasil dari serangkaian proses pendampingan demi terbentuknya sebuah sistem penjaminan mutu yang baik di lima PTS dampingan ITS tersebut. (q cox, Tama Dinie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *