Bisnis

Luncurkan Messenger, Koncoan Sosmed asal Surabaya siap tantang Facebook

12
×

Luncurkan Messenger, Koncoan Sosmed asal Surabaya siap tantang Facebook

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Media sosial karya anak Negeri koncoan.com resmi meluncurkan K Messenger dan juga meluncurkan versi timeline android, setelah sebelumnya menggunakan versi desktop.

Alasanhya, Koncoan sadar, para pengguna media sosial lebih banyak permintaan agar koncoan dapat diakses lebih cepat melalui aplikasi android.

Koncoan yang berbasis di Surabaya dan Kuala Lumpur ini, memiliki sejumlah fitur yang tak kalah bagus dari sosial media asing seperti Facebook atau Twitter. Koncoan membawa misi untuk internet sehat dan positif.

Muhamat Guntur Budiawan, CEO Koncoan.com mengatakan, koncoan lebih banyak mendengar feedback daripada user. Itu karena koncoan dibuat untuk para pengakses internet yang kesehariannya beraktivitas di sosial media.

Koncoan baru meluncurkan perpesanan instan, karena jumlah pesan yang masuk di koncoan sangat tinggi yaitu nyaris menyentuh 7.000 per hari, system perpesanan sendiri end to end artinya hanya penerima pesan dan pengirim yang tau pesannya.

“Kita tau ya, data kemkominfo bahwa setidaknya 65% informasi hoax itu bersumber dari media sosial asing dan ada 7.000 kasus kejahatan sex anak (Paedofil) ada di sana, koncoan mengerti hal itu dan membuat sebuah keamanan user agar hal-hal semacam itu tidak terjadi pada situs sosial lokal. Dengan kehadiran messenger ini tentu kita harapkan koncoan tetap menjaga sisi keamanan dan kenyamana “Kata Guntur. Rabu (3/1/2018)

Pria yang pernah mengenyam pendidikan di Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jatim ini mengaku pihaknya tengah mempersiapkan kematengan dalam sistem maupun konten yang positif. Ini dilakukan agar user dalam beraktivitas di sosial media lebih aman dan sesuai norma-norma yang berlaku di Indonesia.

“Kita beda ya dengan media sosial asing, maka tujuan kita yaitu bagaimana agar sekitar 80 juta pengakses sosial media asing bisa beralih ke koncoan.com dan beraktivitas disana agar semua dapat tetap terpantau di Indonesia, bukan diluar negeri” Ucap Guntur.

Ditambahkan pria kelahiran 6 Januari 1990, saat ini koncoan.com memang mengalami banyak kendala, hal yang paling prinsip yaitu masalah pendanaan.Sebab, mengelola sosial media dengan jumlah user besar itu butuh pendanaan besar.

Saat ini, ucap Guntur, Koncoan.com masih mengandalkan kantong pribadi. Sejauh ini kata Guntur, user koncoan tumbuh pesat diangka 10.000 user sejak dibuka pada november 2017 lalu.

Meski sempat ditutup lantaran mengalami kekosongan anggaran, koncoan kembali dibuka pada desember dan mengusung sejumlah konten yang tidak dimiliki media sosial lainnya.

“Kita memiliki konten news agregator, jual beli, pesanan tiket, update video, foto dan audio. Saat ini koncoan masih menerapkan login yang cepat agar masyarakat bisa segera beralih ke koncoan.com. Kedepan, koncoan akan menerapkan Nomor Induk Keluarga (NIK) sebagai satu identitas user di media sosial, karena koncoan menerapkan satu user satu akun” tutup guntur. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *