Politik

M. Basuki Diciduk KPK, Ini Reaksi DPC Partai Gerindra Surabaya

20
×

M. Basuki Diciduk KPK, Ini Reaksi DPC Partai Gerindra Surabaya

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Kasus dugaan korupsi yang saat ini sedang menyeret nama M. Basuki Ketua Komisi B DPRD Jatim asal Fraksi Gerindra, ternyata spontan direaksi oleh DPC Partai Gerindra Surabaya, untuk memberikan pengawasan secara intens kepada 5 kadernya yang saat ini sedang duduk dilembaga legislative Surabaya.

Alasannya, agar mereka ini tidak tersandung dengan kasus yang serupa. Dan lima kader partai Gerindra itu adalah BF Sutadi, Ketua Fraksi Gerindra (anggota Komisi D), Dharmawan (Wakil Ketua DPRD), Lutfiyah (Anggota Komisi A), Rio Pattiselano (Anggota Komisi B) dan Endi Suhadi (Anggota Komisi C).

Hal ini disampaikan A. Hermas Thony Sekretaris DPC Partai Gerindra Surabaya saat berkunjung ke gedung DPRD kota Surabaya. Menurutnya, kiprah ke 5 kader partai Gerindra, selama 3 tahun lebih menjabat sebagai wakil rakyat, dinilai masih landai-landai saja, kurang maksimal, bahkan  cenderung pasif.

“Kami dari partai harus kritis, melakukan pembinaan dan pengawasan secara terus menerus. Langkah ini kami lakukan dalam rangka menjaga kepercayaan masyarakat terhadap partai gerindra  dan membantu menyelesaikan  masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat Surabaya secara lebih kongkrit, tidak hanya wacana saja,” ungkapnya, Kamis (8/6/2017) sore.

Masih Thony, anggota Fraksi Gerindra jangan sampai ikut-ikutan digelari rakyat hanya berorientasi pada kinerja dengan potret 4-D (datang, duduk, diam duit), tapi harus berjuang dan terus berjuang untuk kepentingan masyarakat.

Keinginan partai, lanjut Thony, para kader Gerindra ini, membuat laporan tentang kinerja mereka kepada masyarakat, tidak hanya disampaikan melalui forum Jasmas (Jaring aspirasi masyarakat) saja, tetapi juga melalui media.

“Dipemberitaan media massa, 5 orang ini, jarang memberikan komentar soal pengawasan terhadap kinerja dinas. Apalagi melakukan kontrol dengan turun ke lapangan. Ini justru menjadi pertanyaan,” ungkap AH Thony.

Banyak problem di kota ini yang perlu disoroti dan di awasi pengerjaannya. Bahkan banyak proyek-proyek fisik serta kegiatan sosial di dinas-dinas yang harus mendapat pengawalan penggunaan anggarannya secara detail.

“Saya rasa mereka ‘adem ayem’ dan terkesan diam – diam saja. Ada apa ini. Jangan sampai nanti, tahu-tahu muncul masalah hukum yang mencoreng nama partai,” tandasnya.

Ia menambahkan, dalam waktu dekat ini pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap kinerja anggota Fraksi Gerindra DPRD Surabaya. Kiprah mereka sangat diperlukan untuk mempertanggung jawabkan kinerja partai terhadap para konstituens dan pendukung partai.

“Kita punya tanggung jawab kepada para pendukung partai. Untuk itu dalam waktu dekat ini, kita akan evaluasi kinerja para kader partai yang duduk dilembaga legislative,” pungkas Thony.(q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *