Pemerintahan

Pasca Lebaran, Ini Uneg-Uneg dan Harapan Kasatpol-PP Kota Surabaya

14
×

Pasca Lebaran, Ini Uneg-Uneg dan Harapan Kasatpol-PP Kota Surabaya

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews.net) –Mendapatkan kepercayan dan amanah menjadi Kepala Satuan Polisi Pamong Praja ) Kasatpol-PP Kota Surabaya sejak Bulan Maret tahun 2012 hingga sekarang (selama 5 tahun-red), ternyata Irvan Widyanto masih merasa belum puas dengan kinerjanya sendiri, meskipun tak sedikit yang mengakui kepiawaiannya.

Menurutnya, hal paling berat bagi dirinya adalah mengajak warga Kota Surabaya untuk bisa memiliki awareness (kesadaran individu-red) yang kuat layaknya prilaku bangsa lain di beberapa negara tetangga, soal menghormati ruang publik.

“Saya masih merasa kurang, terutama untuk tertib, karena harus dibangun dari diri sendiri, salah satu contoh yang kecil, penyeberangan, buang sampah, dan merokok, jadi membangun hal seperti ini saya masih merasa kurang, saya akan tingkatkan dengan cara memulai dari diri saya sendiri, karena hal ini menyangkut awareness,” ucapnya kepada Suarapubliknews.net, usai mengkuti acara Halal Bihalal di Halaman Balai Kota Surabaya, Senin (3/7/2017)

Selaku pucuk pimpinan Satpol-PP Kota Surabaya, Irvan Widyanto mengajak seluruh anggota dan seluruh jajarannya untuk bersama-sama membangun citra agar semakin humanis, dan semakin dekat dengan masyarakat.

“Karena tugas satpol tidak hanya menggusur, tetapi sebaliknya juga bisa membantu warga dalam berbagai hal, oleh karenanya saya meminta kepada seluruh anggota untuk lebih care dan smile,” pintanya.

Sebagai manusia biasa, Irvan juga mengaku jika dirinya tidak jarang dihadapkan kepada persoalan yang berat, yakni tatkala harus melaksanakan tugas penertiban PKL, karena menurutnya menyangkut nurani.

“Yang paling susah, itu saat mengahadapi kawan-kawan PKL, karena ini menyangkut perut, dan ini menyangkut nurani, karena terkadang batin saya juga merasa berseberangan, apalagi jika menghadapi mereka yang salah paham, tetapi saya bersukur karena Ibu Wali selalu bijak dalam menilai persoalan,” pungkasnya. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *