Pemerintahan

Pemkot Surabaya Gelar Bakti Sosial dan Pelayanan Terintegrasi di Eks Lokalisasi Moroseneng

10
×

Pemkot Surabaya Gelar Bakti Sosial dan Pelayanan Terintegrasi di Eks Lokalisasi Moroseneng

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Pemerintah Kota Surabaya menggelar Bakti Sosial dan Pelayanan Terintegrasi di Jalan Klakah Rejo Gang Lebar RT03 RW09 Kelurahan Klakah Rejo, Kecamatan Benowo, Surabaya, Jumat (3/5/2019).

Kawasan ini merupakan salah eks lokalisasi yang di Kota Surabaya. Kini, warganya terus diberdayakan oleh Pemkot Surabaya.

Pada saat acara itu, semua pelayanan yang ada di jajaran Pemkot Surabaya diboyong ke tempat tersebut, sehingga warga berbondong-bondong mengurus semua pelayanan yang dibutuhkan.

Hampir semua stand yang disiapkan oleh Pemkot, dipadati oleh warga untuk mengurus keperluannya masing-masing. Berbagai makanan dan minuman UMKM juga tersedia di tempat tersebut.

Bakti sosial itu dibuka langsung oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Bahkan, pada saat itu Wali Kota Risma membakar semangat ibu-ibu yang ada di eks lokalisasi Moroseneng untuk membuka usaha dan bergabung dengan Pahlawan Ekonomi, sedangkan anak muda yang ada di kawasan itu juga diajak untuk bergabung dengan Pejuang Muda.

Program Pahlawan Ekonomi dan Pejuang Muda merupakan salah satu program andalan Pemkot Surabaya untuk mengembangkan UMKM.

Bahkan, pada saat itu Wali Kota Risma mengundang salah satu anggota Pahlawan Ekonomi yang saat ini sudah sukses dengan produknya yang bernama Selendang Semanggi. Aminah, selaku pemilik produk itu menceritakan asal muasalnya yang dulunya berdagang semanggi keliling kampung.

Sambil berkaca-kaca mengenang masa lalunya, ia pun menceritakan bahwa usahanya itu semakin sukses setelah bergabung dengan Pahlawan Ekonomi dan selalu dibimbing oleh mentor-mentor yang professional.

“Beliau ini bukti nyata bahwa kita semua bisa asalkan kita mau berusaha dan bekerja keras. Dulu dia juga merintisnya dari kecil, tapi sekarang produknya sudah masuk di minimarket-minimarket dan sekarang mobilnya sudah dua,” kata Wali Kota Risma menunjuk Aminah.

Setelah panjang lebar menyemangati warga, terutama ibu-ibu yang ada di eks lokalisasi itu, Wali Kota Risma kemudian berbicara secara khusus dengan siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang turut hadir di acara itu.

Wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu menjelaskan bahwa tas yang bagus, sepatu yang bagus dan baju yang bagus tidak menjamin dan tidak ada hubungannya dengan kecerdasan dan kepintaran.

“Oleh karena itu, jika kalian tidak punya sepatu bagus, tas bagus dan baju bagus tidak usah merengek-rengek kepada orang tuanya, karena itu tidak menjamin kalian akan juara kelas dan sukses,” kata dia.

Menurut dia, kesuksesan itu sejatinya tergantung anak-anak itu sendiri, karena seorang guru dan orang tuanya hanya membantu untuk mencapai kesuksesan itu. Apalagi, ke depannya anak-anak Surabaya itu akan bersaing dengan anak-anak di luar negeri, bukan lagi anak-anak yang ada di dalam negeri.

“Jadi, tidak perlu galau dan putus asa kalau hanya karena putus dengan pacarnya, ah itu kecil. Masih banyak yang harus kalian capai. Mulai sekarang tidak boleh lengah, maju dan maju lagi,” tegasnya.

Seusai acara itu, Wali Kota Risma memastikan bahwa sengaja membakar semangat warga di eks lokalisasi Moroseneng itu supaya mereka mau menjadi pelaku usaha. Ia pun yakin bahwa dengan kesungguhan dan kemauan akan bisa menjadi pengusaha.

“Saya memang ingin menyemangati warga di sini, bahwa dengan kesungguhan dan kemauan, ternyata bisa, tidak perlu dia orang berpendidikan tinggi, tapi kalau mau, ternyata dia bisa juga,” imbuhnya.

Wali Kota Risma juga menambahkan mulai saat ini hingga akhir masa jabatannya sebagai Wali Kota Surabaya dua periode, akan terus mengkampanyekan ekonomi. Sebab, Kota Surabaya ini sudah dibangun sedemikian rupa, sehingga dia ingin yang menikmati infrastruktur ini adalah warga Kota Surabaya sendiri, bukan orang lain.

“Jadi mulai sekarang sampai nanti jabatan saya berakhir, saya akan campaign terus soal ekonomi, karena kita sudah bangun Surabaya sedemikian rupa, infrastruktur sudah bagus, kalau masyarakat nya tidak gerak, maka yang menikmati infrastruktur ini adalah orang lain. Nah, saya tidak mau seperti itu, saya ingin yang nikmati infrastruk dan perkembangannya adalah warga Surabaya,” tegasnya.

Sementara itu, Camat Benowo Muslich Hariadi mengaku sangat senang acara ini bisa digelar di wilayahnya, apalagi antusias warga sekitar sangat tinggi, sehingga hampir semua pelayanan yang disediakan bisa dimanfaatkan dengan maksimal.

“Kami memang woro-woro bahwa akan ada acara ini dan ternyata warga sangat antusias. Kami sangat bersyukur, apalagi ini merupakan eks lokalisasi yang terus kami kembangkan perekonomiannya,” pungkasnya. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *