Peristiwa

Pemkot Surabaya Hentikan Aktifitas Proyek Saluran dan Jalan Apartemen Gunawangsa

15
×

Pemkot Surabaya Hentikan Aktifitas Proyek Saluran dan Jalan Apartemen Gunawangsa

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Pemkot Surabaya yang diwakili Dinas PU Bina Marga dan Pematusan serta Bakesbanglinmas, menerima dengan baik tuntutan warga yang tergabung dalam Paguyuban Arek Arek Suroboyo (PAS). Selasa (06/11/2018) kemarin.

“Pemkot menyetujui dan menghentikan aktifitasnya (proyek saluran menjadi jalan-red), sambil menunggu kajian lebih dalam, serta menjadi penengah yang adil bagi warga yang terdolimi,’ ucap perwakilan dari Dinas PU Bina Marga.

Jawaban ini disampaikan dalam acara pertemuan di Balai Kota Surabaya, merespon pernyataan Kusnan Ketua PAS yang meminta agar aktifitas proyek jalan diatas saluran milik manajemen apartemen Gunawangsa dihentikan, karena dinilai tidak bermanfaat.

“Bila pembangunan itu tidak bermanfaat untuk warga, untuk tidak diteruskan, bila perlu selamanya. Dikembalikan ke fungsi semula yakni sebagai saluran,” tutur Kusnan.

Untuk diketahui, sebelumnya puluhan warga yang tergabung dalam Paguyupan Arek-Arek Suroboyo meminta Pemerintah Kota Surabaya menghentikan pembangunan akses akses jalan menuju apartemen Gunawangsa di Gang Pancasila, Jalan Tidar, Tembok Dukuh, Bubutan, Kota Surabaya, Jatim.

“Kami minta semua kegiatan dihentikan sebelum permasalahan dengan warga selesai dan kaji ulang lebih mendalam,” kata Ketua Paguyupan Arek-Arek Suroboyo (PAS) Kusnan saat melakukan aksi di Pemkot Surabaya, Selasa.

Ia menduga manajemen Apartemen Gunawangsa tidak memperoleh izin terkait alih fungsi saluran air atau fungsi ganda saluran menjadi akses jalan menuju apartemen di Gang Pancasila.

Menurut dia, tindakan alih fungsi saluran air itu bisa berakibat fatal bagi keberlangsungan Kota Surabaya, yang sebelumnya selalu terjadi genangan air yang tinggi atau banjir di musim hujan.

“Kalau sampai kebijakan itu dicontoh oleh warga lain karena dianggap boleh, bisa kita bayangkan seperti apa jadinya. Surabaya akan kembali banjir bahkan tenggelam. Artinya kita kembali kepada masa lalu yang memprihatinkan,” ujarnya.

Kusnan mengatakan, kota yang maju memang banyak ditunjang masuknya investor, tetapi tidak semua permintaan investor harus disetujui karena justru akan menurunkan derajat kesejahteraan masyarakat itu sendiri.

“Untuk itu, kami meminta pemkot segera mengevaluasi kembali perizinan penutupan saluran air yang akan dilakukan pihak Gunawangsa,” katanya.

Setelah melakukan orasi, akhirnya sekitar 10 warga perwakilan PAS diterima pihak Pemkot Surabaya di ruang sidang Sekretaris Kota Surabaya. “Pemkot menyatakan siap menghentikan semua kegiatan,” kata aktivis 98 ini. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *