Bisnis

Resmikan Gedung Baru, Sages Institute International Ciptakan Entrepreneur Kuliner

102
×

Resmikan Gedung Baru, Sages Institute International Ciptakan Entrepreneur Kuliner

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Berdiri hampir 12 tahun, The Sages Institute International terus berkomitmen mengembangkan diri. Tak hanya menciptkan ahli masak yang professional namun juga entrepreneur di dunia kuliner.

Ketua Yayasan The Sages Institute International, Setiawan Budiman ST mengatakan memenuhi hasrat masyarakat belajar kuliner itu lembaga pendidikan yang setara D3 ini tak hanya membekali siswanya ilmu memasak.

“Materi lain yang diajarkan pada siswa adalah bahasa Inggris dan entrepreneurship. Selain ketrampilan dalam penyajian, banyak faktor pendukung seperti masalah kesehatan sehingga siswa paham bagaimana membuat masakan yang sehat,” katanya.

Pada tahun pertama berdirinya lembaga pendidikan kuliner ini muridnya hanya 20 orang. Kemudian berkembang menjadi 40 orang, 60 orang. Terakhir kami menerima murid 80 orang. Tahun ini ditargetkan mencapai 90 orang.

“Masa belajar setiap siswa adalah 2,5 tahun. Dari masa belajar itu 70 persen praktik dan 30 persen teori belajar di kelas. Selama dua tahun belajar di sekolah, sisanya selama enam bulan praktik di restoran dan hotel bintang lima di Surabaya dan Bali,” papar Budiman.

Dalam upaya pengembangan pula, sejak berdiri pada tahun 2006 dan menerima murid pertama pada tahun 2007, The Sages Institute sudah tiga kali berpindah gedung dalam rangka pengembangan lembaga pendidikan tersebut.

“Sejauh ini kami memberi kesempatan siswa meneruskan pendidikan S1 di luar negeri diantara India dan Swiss. Kami juga sudah menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi di Korea. Karena itu mulai Agustus mendatang siswa diberi bekal pengetahuan berbahasa Korea,” jelasnya.

Yang juga istimewa dari sekolah kuliner ini, masakan khas tradisional Indonesia menjadi prioritas yang diajarkan pada siswa selain aneka jenis masakan internasional. “Menu Indonesia itu sangat istimewa, karena orang luar negeri juga suka masakan Indonesia,” lanjut Budiman.

Disinggung soal bea pendidikan, bahwa setiap siswa dikenakan biaya sebesar Rp 160 juta. Biaya yang dibayarkan itu untuk seluruh pendidikan yang mereka tempuh sampai lulus selama 2,5 tahun.

“Biaya itu sudah termasuk seragam, peralatan memasak, study tour ke Korea, dan wine workshop di Bali,” tutupnya. (q cox, Tama Dinie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *