Bisnis

Rona Pesona, Ketika Batik Bukan Sekedar Sandang

8
×

Rona Pesona, Ketika Batik Bukan Sekedar Sandang

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Sebelas seniman dari Komunitas Batik Lukis Jawa Timur menggelar pameran bertajuk “Rona Pesona” di Galeri Paviliun House of Sampoerna. Pameran ini merupakan wujud eksistensi komunitas ini yang terus berkreasi dan berinovasi.

Ketua Pameran, Guntur Sasono mengatakan karya – karya yang ditampilkan pada pameran kali ini diharapkan mampu memberikan warna tersendiri bagi perkembangan Batik di Jatim. “Batik tak hanya sebagai bagian dari budaya sandang masyarakat Indonesia tapi juga sebagai karya seni yang mempesona dan layak untuk dikoleksi serta diapresiasi,” katanya.

Pada pengerjaannya, seniman batik lukis harus mampu menggabungkan antara kemampuan melukis dan membatik yaitu dengan mengaplikasikan malam panas dan melalui proses penglorotan. Karya yang diciptakan tidak hanya memiliki estetika seni namun juga memiliki filosofi yang penuh makna.

Motif yang digoreskan dalam Batik Lukis pada pameran kali ini terinspirasi dari hal-hal yang ada di sekitar masyarakat, seperti keindahan alam, kehidupan masyarakat Jawa maupun cerita legenda. Kreasi Diah Gardenia berjudul The Hidden Garden of Sun Flower menggambarkan keindahan alam yang terwujud dalam keeksotisan bunga matahari sebagai latar inspirasi.

Sedangkan Suharwedi lebih memilih mengangkat cerita tentang Aji Saka, legenda Jawa pada karya berjudul Dotosowolo dan Podojoyonyo. Lain halnya dengan Q Sakti Laksono yang menciptakan lukisan abstrak dipadu dengan unsur etnik dan warna yang cerah.

Selain itu masih ada karya dari Basuki Ratna Kurniawan, Budi Wuryanto, Guntur Sasono, Imam Subandi, Nanang Suprayitno, Prima Klampis, Pengky Gunawan, dan Tjiplies Pudji Lestari.

Manager House of Sampoerna, Rani Anggraini, berharap pameran ini dapat menunjukkan kekayaan budaya Indonesia terutama kepada wisatawan asing yang berkunjung ke HoS. Selain memperluas pengetahuan masyarakat tentang perkembangan batik lukis.

“Semoga pameran ini juga menjadi penyemangat bagi para seniman batik lukis agar terus mengeksplorasi dan berinovasi berbagi teknik sehingga batik lukis bisa semakin diminati masyarakat,” tutupnya. (q cox, Tama Dinie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *