Pemerintahan

Tekan Angka Kematian Bayi, Pemkot Surabaya Sediakan Ambulance Baru

14
×

Tekan Angka Kematian Bayi, Pemkot Surabaya Sediakan Ambulance Baru

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus meningkatkan pelayanan kesehatan bagi warganya. Kali ini Pemkot melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) telah menyediakan kendaraan ambulance bernama Neonatal Emergency Transport Net (NET’S).

“Ambulance ini dikhususkan untuk menjemput dan membantu persalinan bagi pasien yang akan atau yang sudah melahirkan bayi di bawah normal atau Berat Badan Lahir Rendah (BBLR),” kata Febria Rachmanita selaku Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya di Kantor Humas Pemkot Surabaya, Selasa (17/1/2018).

Ambulance yang beroperasi sejak tahun 2017 ini, lanjut Febria, merupakan satu-satunya kendaraan layanan kesehatan pertama di Indonesia dan akan dijadikan pilot project di beberapa kota lainnya.

Tidak hanya itu, fasilitas yang berada di dalam ambulance NET’S terbilang lengkap, antara lain, inkubator beserta kelengkapan alat dan obat, ventilator beserta kelengkapan alat dan obat, peralatan dan obat untuk resusitasi bayi baru lahir termasuk jackson rees dan T piece resusiator.

“Biasanya kalau mengantar pasien yang hendak melahirkan bayi rendah menggunakan kendaraan pribadi atau umum, nah selama perjalanan kan kurang oksigen dan sebagainya makanya kami menyediakan alat-alat medis secara lengkap di dalam ambulance,” urainya.

Tidak hanya alat yang lengkap, Dinkes juga menyiapkan tenaga medis yang handal dan terlatih saat menangani persalinan ibu yang melahirkan bayi di bawah rendah melalui pelatihan yang diikuti tenaga medis RS.Soewandhi dan tenaga ahli medis puskesmas se-surabaya selama 1 minggu.

“Salah satu pelatihannya adalah menstabilkan suhu dan tingkat kelembapan inkubator sesuai kondisi bayi yang baru lahir,” tandas perempuan lulusan Universitas Prof. Dr. Moestopo ini.

Fenny – panggilan akrabnya turut menyampaikan manfaat lain dari ambulance NET’S yaitu menekan angka kematian bayi yang lahir di bawah rendah. Menurutnya, sepanjang tahun 2017, jumlah bayi yang meninggal dunia akibat lahir secara rendah sebanyak 200 bayi.

Namun, dengan adanya ambulance NET’S, dirinya berharap mampu menekan angka kematian bayi secara perlahan-lahan. “Sejauh ini kami sudah melayani 42 bayi dan alhamdulilah semuanya lahir selamat dan sehat,” imbuhnya.

Saat ini, sambung dia, mobil ambulance NET’S hanya berpusat di RS.Soewandhi. Namun, Dinkes berencana untuk melebarkan sayap dengan meletakkan layanan trasnportasi kesehatan tersebut di 5 titik serta menambah jumlah armada ambulance NET’S yang saat ini jumlahnya hanya 1 unit.

“Sesuai perintah Ibu wali kota, kita akan menyebarkan lokasi ambulance di 5 titik dan akan menambah jumlah armada ambulance yang direncanakan tahun ini, tapi sekarang masih dalam proses pengadaan,” ucap Fenny.

Fenny menambahkan, bagi warga yang belum tahu cara memanfaatkan mobil ambulance NET’S, Dirinya menganjurkan warga menghubungi 112 atau jika pasien sudah berada di rumah sakit diharapkan langsung menelepon RS. Soewandhi.

“Tinggal sebutkan nama dan alamat, kami akan langsung meluncur,” tegas perempuan berkacamata ini. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *