Pemerintahan

342 Inovasi Berbasis Digital Antar PD Pemkot Surabaya Bersaing di Lomba Inovboyo 2025

71
×

342 Inovasi Berbasis Digital Antar PD Pemkot Surabaya Bersaing di Lomba Inovboyo 2025

Sebarkan artikel ini
default

SURABAYA (Suarapubliknews) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus berkomitmen meningkat pelayanan publik yang terbaik untuk masyarakat. Untuk itu, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya, mengajak seluruh jajaran Perangkat Daerah (PD) di lingkungan pemkot mengikuti lomba Inovasi Surabaya (Inovboyo) 2025.

Kepala Bappedalitbang Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad mengatakan, Inovboyo 2025 bukan sekadar lomba inovasi, akan tetapi juga sebagai wadah untuk masyarakat dan jajaran PD di lingkungan pemerintah kota untuk menuangkan ide, serta berpartisipasi dalam pembangunan Kota Surabaya.

“Inovboyo 2025 hadir sebagai katalis revolusi urban yang akan mentransformasikan Surabaya menjadi kota yang living innovation ecosystem, atau sebuah kota yang bernapas dengan inovasi, berdetak dengan kreativitas, dan tumbuh dengan kolaborasi lintas generasi. Sesuai dengan visi ini, maka setiap sudut kota akan menjadi laboratorium terbuka sehingga ide-ide brilian lahir, berkembang, dan menciptakan dampak nyata bagi masyarakat Surabaya ke depannya,” kata Irvan, Senin (7/7/2025)

Irvan menerangkan, lomba Inovboyo 2025 kali ini ada sekitar 342 inovasi yang dilombakan oleh jajaran PD di lingkungan Pemkot Surabaya. Mulai dari lingkungan dinas, badan, DPRD, RSUD, hingga di tingkat kecamatan. Dari ratusan inovasi yang dilombakan ada 17 kategori, mulai dari inovasi ekonomi, teknologi informasi, administrasi kependudukan, kesehatan, sosial, pendidikan, lingkungan, ketentraman dan ketertiban, budaya, kepemudaan, perdagangan, tata ruang, ketenagakerjaan, perhubungan, pelayanan publik, hingga perkerjaan umum.

Irvan menjelaskan, lomba Inovboyo 2025 memiliki visi yang terdiri dari tiga pilar transformasi masa depan Kota Surabaya. Pilar yang pertama, yaitu menciptakan “Demokratis Inovasi: Setiap Warga adalah Inovator”. Pada pilar ini, ia menyebutkan, setiap lapisan masyarakat memiliki suara dan ruang untuk berkontribusi berinovasi untuk kemajuan kota.

Menurutnya, di pilar yang pertama ini seluruh masyarakat di Surabaya mulai dari pedagang kaki lima, mahasiswa, ibu rumah tangga di pemukiman padat hingga startup memiliki kesempatan yang sama untuk berkontribusi dalam berinovasi.

“Visi ini menciptakan Surabaya Inovatif Inklusif, di mana inovasi bukan untuk memonopoli kelompok tertentu, melainkan hak dan tanggung jawab bagi setiap warga kota,” sebutnya.

Pilar yang kedua yaitu “Ekonomi Sirkular dan Berkelanjutan”. Adanya Inovboyo, akan melahirkan inovasi-inovasi yang mentransformasi Surabaya menjadi kota Circular Economy Champion ke depannya. Sedangkan pilar yang ketiga, yakni menciptakan “Teknologi Humanis: Artificial Intelligence (AI) untuk Kemanusiaan”.

Pada pilar ini, Inovboyo akan menjadikan teknologi sebagai alat bantu untuk mendukung berbagai program pemerintahan. Diketahui, dalam lomba ini ada 42 inovasi berbasis teknologi yang dilombakan oleh jajaran PD di lingkungan Pemkot Surabaya.

Diketahui inovasi berbasis teknologi yang akan dilombakan dalam Inovboyo kali ada berbagai jenis, diantaranya inovasi dari Sekretariat DPRD Surabaya, yakni ada Buku Tamu Online, untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan tamu, Sekwan Integrated System (SIS) yaitu untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas, Digitalisasi Risalah Rapat untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan dokumen.

Kemudian ada Majalah Virtual Aplikasi yang digunakan untuk meningkatkan transparansi anggota DPRD, dan juga ada E-Perpus yang digunakan sebagai meningkatkan aksesibilitas koleksi perpustakaan.

Tidak hanya DPRD, Inspektorat Kota Surabaya juga memiliki empat teknologi informasi, diantaranya yakni Whistle Blowing System (WBS) yang digunakan sebagai alat untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat. Kemudian ada juga inovasi e-Audit, teknologi ini digunakan sebagai alat untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi audit.

Selain itu, ada juga Simaniz, inovasi ini digunakan sebagai alat untuk mempermudah proses penelitian ijazah. Kemudian ada Reviu Manajemen Risiko, teknologi ini digunakan untuk meningkatkan efisiensi reviu manajemen risiko. Yang terakhir, ada Monev MCP-KPK yang berguna sebagai alat untuk meningkatkan transparansi audit pemerintah.

Di samping itu, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Surabaya juga memiliki sejumlah inovasi menarik lainnya. Diantaranya, ada Portal Satu Data Surabaya, inovasi ini berguna untuk meningkatkan pengelolaan dan pemanfaatan data.

Selain itu, ada Awareness Keamanan Informasi, sistem ini berguna sebagai alat untuk meminimalisir serangan informasi. Kemudian, Diskominfo Surabaya juga memiliki inovasi Sang Mempelai, sistem ini digunakan untuk manajemen pengetahuan layanan teknologi informasi (TI). Disamping itu, ada inovasi Padat Karya yang berfungsi sebagai alat untuk mengoptimalisasi aplikasi Padat Karya.

Tidak hanya itu, Bagian Organisasi Surabaya juga memiliki inovasi sistem teknologi informasi, diantaranya ada e-Anjab yang digunakan sebagai sarana analisis jabatan berbasis data dan teknologi informasi. Kemudian ada e-SOP, inovasi in digunakan sebagai sarana transformasi digital penyusunan SOP. Ada juga Telaga ASA yang digunakan untuk sistem evaluasi kelembagaan digital.

Bagian Organisasi Surabaya juga memiliki SUSAN MAS-e, sistem ini digunakan sebagai alat untuk survei kepuasan masyarakat elektronik. Selain itu ada SIMONIK, yaitu sistem untuk monitoring akuntabilitas kinerja. Yang terakhir adalah Si ToMaS PeDe, untuk monitoring reformasi birokrasi digital.

Selanjutnya adalah inovasi dari Bagian Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Surabaya, diantaranya ada Sistem Informasi Pertanahan untuk memudahkan akses informasi pertanahan. Kemudian ada Basis Data Kewilayahan, yakni untuk efisiensi pengelolaan data persil. Lalu ada juga  e-Project, yang digunakan untuk perencanaan dan pengaturan keuangan digital, dan yang terakhir ada e-Delivery untuk mempercepat pencairan keuagan.

Selanjutnya ada juga inovasi dari RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH) Surabaya. Inovasi yang pertama yaitu SINAR, yang digunakan untuk sistem informasi penerimaan rumah sakit (RS). RSUD BDH juga memiliki inovasi SIPAK BLUD, yang digunakan sebagai sistem penatausahaan keuangan BLUD. Selain itu ada juga SI MEGAH, yang digunakan untuk sistem manajemen kepegawaian.

Tidak hanya itu, RSUD yang terletak di kawasan Surabaya Barat itu juga memiliki inovasi SIMAK yang digunakan sebagai sistem manajemen alat kesehatan. Ada pula inovasi SIPEMUJA, yakni sistem untuk pemulasaraan jenazah.

Selanjutnya yaitu SI MUTIARA, yaitu sistem mutu dan insiden keselamatan. Di samping itu, RSUD dr. Mohamad Soewandhie juga memiliki inovasi SIMPLE, yang digunakan untuk inventaris pemeliharaan alat kesehatan.

Tak kalah dengan PD lainnya, jajaran kecamatan juga memiliki sejumlah inovasi teknologi informasi yang menarik, diantaranya yaitu Kecamatan Asemrowo yang memiliki inovasi SI ASIK atau sistem informasi administrasi kependudukan. Kemudian Kecamatan Bubutan memiliki SIPBUNEL, yaitu sistem pelaporan pertanggungjawaban keuangan. Kemudian Kecamatan Bulak memiliki SI BADAK, yakni sistem informasi data dan kegiatan.

Kemudian Kecamatan Karangpilang, memiliki Lapan Lima, yaitu sistem layanan kependudukan lewat message. Selanjutnya ada inovasi SMEP yang dimiliki Kecamatan Mulyorejo, sistem ini digunakan sebagai alat monitoring, evaluasi, dan pelaporan PKK.

Selain itu, Kecamatan Sukomanunggal yang memiliki inovasi BERKAH atau bank sampah digital terintegrasi. Bukan itu saja, Kecamatan Sukomanunggal juga ada inovasi PENAMAS CAK BOYO untuk penyelesaian masalah berbasis data dan Whatsapp Auto-Reply yang digunakan untuk informasi administrasi kependudukan otomatis.

Selain itu ada juga LAPORSAH, inovasi ini digunakan oleh Kecamatan Sawahan untuk laporan digital terpadu. Yang terakhir, yaitu inovasi Silok yang dimiliki oleh Kecamatan Wonocolo. Inovasi ini digunakan sebagai sistem layanan online kelurahan di wilayah kecamatan tersebut.

Ivan menyebutkan, Adanya AI, internet of things (IoT), dan big data tidak lagi menjadi istilah teknis yang menakutkan, akan tetapi bisa menjadi sahabat keseharian yang bisa digunakan sebagai alat untuk memecahkan masalah riil di tengah masyarakat. Salah satunya seperti inovasi-inovasi berbasis teknologi yang dimiliki oleh Pemkot Surabaya tersebut.

“Bayangkan, jika sistem AI dapat membantu memprediksi banjir dengan akurasi tinggi melalui aplikasi mobile yang terhubung dengan ponsel warga, dengan begitu maka pemerintah dan warga bisa melakukan deteksi dini akan adanya bencana,” pungkasnya. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *