SURABAYA (Suarapubliknews) – Amerika Serikat memimpin dunia dalamhal daya tarik untuk mahasiswa internasional dikarenakan universitas di negara ini memiliki banyak staf pengajar dan fasilitas riset terbaik di dunia.
Konsulat Jenderal (Konjen) AS di Surabaya, Mark McGovern mengatakan saat ini ada lebih dari 9000 pelajar Indonesia yang melanjutkan study di Amerika Serikat yang tersebar diberbagai universitas.
“Tahun ini dari Surabaya, ada 8 siswa SMU yang berhasil diterima melanjutkan S1 dan 7 orang yang akan melanjutkan pendidikan paska sarjana ke Amerika Serikat,” katanya saat seminar Pre-Departure Orientation
Dijelaskan lebih dari 4700 perguruan tinggi menawarkan berbagai pilihan study yang disesuaikan kebutuhan dan minat setiap individu, mulai meraih gelar PHD sampai kesempatan meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris.
Education USA Surabaya Adviser, Yehezkiel Tumewu menyampaikan dihadapan para calon mahasiswa dan orang tua pendamping topic-topik penting mulai dari logistic, perjalana, akomodai, keuangan, visa pelajar, hingga kehidupan akademik dan sosial di AS.
“Banyak hal yang harus diperhatikan, jangan sampai malah menyulitkan diri sendiri. Sebagai contoh barang apa saja yang harus dibawa sebisa mungkin maksimal 23kg. Pemilihan tempat tinggal jangan sampai malah membuat siswa tidak betah,” paparnya.
Salah satu yang terpinting adalah Culture Shock, dimana individu akan merasakan beberapa tahapan penyesuaian dimulai dari Honeymoon Fase, Anxiety Fase, Adjustment Fase dan Acceptance Fase.
Dalam kesempatan ini mahasiswa dari University of North Carolina, Chapel Hill yang sedang magang dibagian humas Konjen AS di Surabaya, Patrick Clifford membagikan pengalamannya dalam kegiatan belajar mengajar dan kehidupan sosial mahasiswa dikampus AS. (q cox, Tama Dinie)