SURABAYA (Suarapubliknews) – Usai pengundian nomor urut Pilkada Jatim dan Pilkada Surabaya, DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya langsung menggenjot mesin pemenangan sampai tingkat pengurus anak ranting (level RW) untuk memenangkan Pilkada 2024.
PDIP Surabaya mensosialisasikan secar masif Tri Rismaharini-KH Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) untuk Pilkada Jatim dengan nomor urut 3, dan Eri Cahyadi-Armuji untuk Pilkada Surabaya dengan nomor urut 1.
“Seluruh pengurus, kader, dan simpatisan PDI Perjuangan bersama dengan para relawan terus meningkatkan konsentrasi untuk mengawal kemenangan Ibu Risma-Gus Hans dan Eri Cahyadi-Armuji,” ujar Adi Sutarwijono, Selasa (24/9/2024).
Adi mencontohkan, pada Senin malam (23/9/2024), telah digelar temu warga di Kecamatan Krembangan yang digerakkan oleh PAC PDIP Krembangan, serta dihadiri Calon Wakil Wali Kota Armuji. Begitu juga kader banteng Mulyorejo, pekan lalu, menggelar senam SICITA, yang juga dihadiri Risma.
Dalam pekan ini, kata Adi, sejumlah agenda sosialisasi ke warga juga langsung dikebut dengan menyertakan informasi terkait nomor urut dan program kerja para calon yang diusung PDIP.
“Semua bergerak menggali suara hati masyarakat, aspirasi rakyat, di mana kedekatan erat atau bonding dengan warga adalah kunci kemenangan,” ujar Adi.
Berbagai program untuk merebut hari rakyat telah disiapkan, mulai dari pertemuan warga, door to door, pembagian alat peraga kampanye, hingga beragam model kampanye edukatif lainnya.
“Semua kader PDI Perjuangan di tingkat kecamatan, kelurahan, hingga level RW sudah siap tancap gas. Kalau kata parikannya Gus Hans, ngombe legen rasane seger, wis gak usah kesuwen ndang distater (minum legen rasanya segar, sudah tak usah lama-lama segera nyalakan mesin pemenangan),” papar Adi.
Adi mengatakan, keterpaduan gerak antara pemenangan Risma-Hans dan Eri-Armuji dalam “satu tarikan napas” adalah kewajiban yang dijalankan seluruh kader dan simpatisan PDIP Surabaya. Kewajiban itu dilandasi kesadaran bahwa Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji adalah para pemimpin yang tepat dalam menjawab kebutuhan rakyat Jatim serta Surabaya.
“Jawa Timur membutuhkan kepemimpinan yang penuh dengan kebijakan humanis, dan itu sudah dibuktikan oleh Bu Risma ketika menjadi wali kota Surabaya 2010-2020, seperti dengan menggratiskan tanpa pungli SMA/SMK. Kehadiran Gus Hans yang memiliki pengalaman luas di bidang keagamaan, pendidikan, hingga kepemudaan semakin membuat duet ini kian dibutuhkan oleh masyarakat Jawa Timur,” jelas Adi.
Adapun Eri-Armuji selama sekitar 3,5 tahun terakhir kepemimpinannya telah menghasilkan berbagai capain kinerja pro rakyat, mulai dari bidang pendidikan, kesehatan, sosial, hingga infrastruktur.
“Sehingga kepemimpinan Eri-Armuji wajib dilanjutkan untuk menjaga keberlanjutan pembangunan kota. Jangan sampai Surabaya yang sudah semakin baik, jadi mundur lagi,” pungkas Adi. (q cox)