Pemerintahan

Pastikan Pemberdayaan Masyarakat Terus Berjalan, PJs Wali Kota Surabaya Tinjau Kelompok Jahit Ibu dan Batik Anak Inklusi

43
×

Pastikan Pemberdayaan Masyarakat Terus Berjalan, PJs Wali Kota Surabaya Tinjau Kelompok Jahit Ibu dan Batik Anak Inklusi

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Penjabat Sementara (PJs) Wali Kota Surabaya Restu Novi Widiani mengunjungi Kelompok Menjahit Ibu-Ibu dan Membatik Anak Inklusi, di Balai RW 8, Jalan Teluk Aru, Kecamatan Pabean Cantian, Surabaya, Selasa (22/10/2024). Dalam kesempatan tersebut, PJs Restu Novi ingin memastikan program pemberdayaan masyarakat terus berjalan, karenanya ia ingin melihat aktivitas anak-anak disabilitas saat membatik, maupun para ibu-ibu yang sedang menjahit.

Camat Pabean Cantian Kota Surabaya, Muhammad Januar Rizal mengatakan bahwa kunjungan PJs Restu Novi adalah untuk memberikan semangat kepada anak-anak inklusi dan para ibu. Seusai melakukan kunjungan, ia menyampaikan, PJs Restu Novi berharap kegiatan membatik tersebut bisa dilakukan seusai aktivitas sekolah agar tidak mengganggu proses pembelajaran.

“Sehingga bisa membantu perekonomian orang tuanya. Kami membentuk kegiatan tersebut untuk memfasilitasi anak-anak inklusi agar bisa berkegiatan. Di sana mereka juga dibimbing langsung oleh orang tuanya,” kata Rizal sapaan akrabnya.

Rizal menjelaskan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bekerjasama dengan PT. Pertamina dalam melakukan pendampingan terhadap anak-anak inklusi maupun para ibu dikawasan tersebut.

Anak-anak inklusi  yang mengikuti kegiatan membatik sebanyak 10 orang. Mereka terdiri dari berbagai jenjang pendidikan, mulai SD hingga SMA/SMK. Sedangkan kelompok menjahit terdiri dari 15 orang.

“Jadi Kecamatan Pabean Cantian ada program CSR dengan Pertamina untuk proses pendampingannya. Selain pemberdayaan masyarakat, Pertamina juga membantu pemberian susu untuk balita stunting,” jelasnya.

Kelompok menjahit para ibu dan membatik inklusi tersebut akan dibina dan dikembangkan oleh PT. Pertamina selama 5 tahun ke depan. Untuk proses pemasarannya, hasil membatik dijual secara online, dan dipasarkan melalui pameran kerajinan UMKM. Ada pula booth khusus hasil batik anak-anak inklusi di Kantor Kecamatan Pabean Cantian.

“Sehingga disabilitas bisa berkarya, biasanya berkumpul Sabtu pagi untuk membatik, Alhamdulilah banyak konsumen yang tertarik dengan hasil karyanya. Hasil karya yang terjual, pendapatan akan langsung masuk ke rekening tabungan anak-anak tersebut,” bebernya.

Rizal mengaku bahwa PJs Restu Novi berharap kerjasama antara Pemkot Surabaya dengan PT. Pertamina dapat berlanjut terus. Sebab, program pemberdayaan anak-anak inklusi, maupun kelompok para ibu menjadi salah satu unggulan pembinaan di Kecamatan Pabean Cantian.

“Kami berusaha untuk memberikan kegiatan bagi para ibu-ibu. Alhamdulilah orderannya sudah mulai banyak, sehingga bisa meningkatkan perekonomian keluarganya,” pungkasnya.

Sebelum melakukan kunjungannya, PJs Restu Novi terlebih dahulu melakukan peninjauan di Kantor Kecamatan Pabean Cantian. Di sana, ia memastikan kecepatan pelayanan administrasi kependudukan, maupun layanan lainnya. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *