Hotel & RestoPeristiwa

Hadir di Orasis Art Space, Munch Club Sajikan Menu Spesial Terinspirasi The Mogus

50
×

Hadir di Orasis Art Space, Munch Club Sajikan Menu Spesial Terinspirasi The Mogus

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Urban Wagyu, merek di bawah PT Lokal Kreasi Indonesia (PT LKI), terus memperkuat posisinya di pasar halal lifestyle F&B melalui strategi kolaborasi yang inovatif. Kali ini, Urban Wagyu menggandeng Orasis Art Space, Citraland, Surabaya, dalam pameran seni bertajuk A Man, A Monster, and The Sea.

Langkah ini juga menjadi ajang peluncuran lebih luas bagi Munch Club, brand terbaru PT LKI, yang mulai memasuki pasar Surabaya Barat dengan konsep pop-up cafe di galeri seni tersebut. Munch Club, yang sebelumnya sukses membuka gerai di Surabaya Timur, kini memanfaatkan momentum kolaborasi ini untuk memperluas basis konsumennya.

Direktur Utama PT Lokal Kreasi Indonesia, Arga Pratama mengatakan pihaknya sebagai perusahaan halal lifestyle F&B sangat mendukung perkembangan budaya dan pop culture di Surabaya dan Indonesia pada umumnya. “Kolaborasi ini menjadi langkah strategis untuk mendekatkan kami dengan generasi muda, yang merupakan target utama kami,” jelasnya.

Sebagai bagian dari kolaborasi ini, Urban Wagyu menghadirkan menu khusus yang terinspirasi dari The Mogus — karakter khas karya Mang Moel, seniman di balik pameran ini. Menu tersebut akan debut pada acara pembukaan pameran tanggal 22 November 2024, yang dihadiri oleh sejumlah tokoh penting seni dan budaya.

Setelah acara pembukaan, pop-up cafe Munch Club akan beroperasi hingga 25 Januari 2025, melayani pengunjung Orasis Art Space maupun masyarakat umum. Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk mendukung seni lokal, tetapi juga mengamplifikasi penetrasi pasar Munch Club di wilayah baru.

Strategi PT LKI untuk memanfaatkan sektor seni dan budaya sebagai platform ekspansi merupakan bagian dari upaya memperkuat citra merek yang relevan dengan gaya hidup modern dan berkelanjutan. Dengan terus mengintegrasikan inovasi kuliner dengan budaya lokal, PT LKI berupaya meningkatkan daya saingnya di pasar F&B halal yang semakin kompetitif.

Langkah kolaboratif ini menunjukkan bagaimana perusahaan F&B dapat memanfaatkan ruang seni sebagai medium branding sekaligus alat penetrasi pasar, sebuah pendekatan yang semakin relevan di era ekonomi kreatif. (q cox, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *