SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Reuni Akbar Alumni Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Jawa Timur Angkatan 86 menjadi momen yang penuh makna bagi para peserta, terutama bagi Hamid Nabhan, seorang alumni jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan. Acara ini mengusung tema “Kebersamaan Dalam Satu Hati” dan dihadiri oleh ratusan alumni yang telah berpisah selama puluhan tahun.
Bagi Hamid Nabhan yang seorang pelukis dan penulis buku asal Surabaya, reuni ini membangkitkan kembali kenangan masa kuliah yang penuh perjuangan. “Melihat kampus lagi membuat saya terharu. Dulu kami sering begadang di laboratorium, bahkan rela mengorbankan waktu dengan keluarga demi tugas kuliah. Semua perjuangan itu kini terasa indah dan penuh makna,” kenangnya.
Kenangan tersebut tidak hanya menjadi nostalgia, tetapi juga menjadi pengingat akan dedikasi dan kerja keras yang telah dilalui selama masa kuliah. Sebagai bentuk kenang-kenangan, Hamid Nabhan memberikan buku dan lukisan hasil karyanya kepada Dekan Fakultas.
Ketua Panitia Reuni sekaligus Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Antiek Sugiharti menekankan bahwa kegiatan ini bertujuan mempererat hubungan alumni dengan kampus. Reuni ini bukan sekadar ajang nostalgia, tetapi juga sarana mempererat silaturahmi dan memberikan kontribusi nyata kepada kampus serta lingkungan.
“Kami ingin alumni memberikan inspirasi kepada mahasiswa agar pertanian menjadi pilihan favorit mereka. Sesuai dengan harapan Presiden, kita harus mendukung swasembada pangan. Bukan hanya tentang nostalgia, tetapi juga kesempatan untuk membangun jejaring dan kolaborasi di antara para alumni,” ujarnya.
Dekan Fakultas Pertanian Dr. Ir. Wanti Mindari, MP. mengharapkan kepada alumni 86 untuk menularkan ilmu yang dibawa dari bekal pengalamannya selama ini. “Reuni akbar ini menjadi momen indah yang bukan hanya mempererat silaturahmi, tetapi juga memberi dampak positif bagi lingkungan, kampus, dan generasi penerus,” katanya.
Antiek menambahkan bahwa acara reuni kali ini lebih banyak berfokus di kampus dengan harapan bisa memberikan kontribusi nyata. “Kami berkeinginan untuk bertemu adik-adik di kampus untuk berbagi ilmu pengetahuan dan mendorong mereka agar pertanian menjadi favorit, apalagi sekarang presiden mengharapkan kita akan swasembada pangan,” pungkasnya.
Rektor UPN menyampaikan apresiasinya terhadap kepedulian alumni angkatan 86 terhadap lingkungan. “Pohon yang kita tanam hari ini adalah warisan yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Selain menghasilkan oksigen, kegiatan ini juga memberikan pembelajaran kepada mahasiswa untuk terus peduli pada lingkungan hidup,” ujarnya.
Reuni ini menjadi bukti soliditas angkatan 86, yang rutin mengadakan pertemuan di berbagai daerah. Namun, kali ini mereka memilih kampus sebagai lokasi reuni untuk memberikan kontribusi nyata. Selain nostalgia, alumni juga membuka peluang magang bersertifikat, riset bersama, dan mengajar sebagai praktisi di kampus. “Ini adalah bentuk rasa terima kasih kami kepada kampus. Dulu kami diajarkan banyak hal, kini saatnya kami memberikan kembali,” tutup Antiek.
Acara pembuka berlangsung di area belakang kampus UPN di Jalan Gunung Anyar, Surabaya, dimulai dengan kegiatan menanam pohon Matoa dan Sukun, serta pelepasan ratusan bibit ikan Nila. Kegiatan ini dihadiri oleh Rektor UPN Prof. Dr. Ir. Akhmad Fauzi, M.T., IPU; Dekan Fakultas Pertanian Dr. Ir. Wanti Mindari, MP.; serta mantan Rektor UPN Surabaya Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP. (q cox, tama dini)