Peristiwa

ITS Perkuat Kolaborasi Energi Bersih Berkelanjutan bersama Singapura

120
×

ITS Perkuat Kolaborasi Energi Bersih Berkelanjutan bersama Singapura

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Untuk lebih memperkuat jalinan kerja sama yang strategis antar perguruan tinggi global, delegasi Kedutaan Besar (Kedubes) Singapura bertandang ke kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Kunjungan yang berlangsung di Gedung Rektorat ITS itu menandai keberlanjutan kerja sama ITS dalam program The Republic Indonesia – Singapore University Network (RI-SING UN).

Rektor ITS Prof Ir Bambang Pramujati ST MSc Eng PhD mengungkapkan bahwa ITS telah melakukan berbagai upaya akselerasi riset dan teknologi. Hal itu dilakukan melalui komitmen kolaborasi strategis dengan universitas-universitas unggulan baik di Indonesia maupun Singapura. “Di antaranya adalah Nanyang Technological University (NTU), National University of Singapore (NUS), Singapore Management University dan lainnya,” katanya.

Bambang menambahkan, komitmen tersebut diwujudkan melalui pengembangan energi terbarukan, ekonomi sirkular hingga laboratorium riset. ITS bersama NTU yang tergabung dalam Institute of Research for Sustainability and Innovation (INSPIRASI) tengah mengembangkan berbagai pusat unggulan. “Salah satunya melalui pengembangan proyek Renewable Energy Integration Demonstrator of Indonesia (REIDI) pertama di Indonesia,” paparnya.

Selaras dengan Bambang, Duta Besar (Dubes) Singapura untuk Indonesia Kwok Fook Seng menuturkan bahwa Singapura sangat mendukung upaya pengembangan teknologi berkelanjutan. Menurutnya, populasi penduduk Indonesia yang melimpah dapat menjadi peluang besar untuk mendorong inovasi energi bersih. “Upaya ini tidak hanya berdampak baik bagi negara mitra, tapi juga membantu akselerasi Indonesia Emas 2045,” tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Director Global Alliance of Industries Prof Lidya Helena Wong sebagai salah satu delegasi Singapura turut mengapresiasi inisiatif ITS dalam mendorong pengembangan energi bersih bagi masa depan. Melalui pengembangan pusat unggulan REIDI, ITS tidak hanya menyediakan lahan, tetapi juga menghadirkan kesiapan dalam teknologi. “Upaya itu juga membuktikan komitmen kedua negara dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan untuk menyediakan energi bersih dan terjangkau,” tegasnya.

Lebih lanjut, proyek yang diresmikan sejak akhir Desember 2023 lalu ini dikembangkan menggunakan Teknologi Agrivoltaic pertama dan terbesar se-Asia Tenggara. Lidya menambahkan bahwa teknologi ini memanfaatkan panel surya untuk memproduksi energi listrik dan hasil pertanian. “Teknologi ini dapat meningkatkan efisiensi penggunaan lahan,” ungkapnya.

Untuk mendukung energi bersih, Project Manager INSPIRASI Prof Gamantyo Hendrantoro MEng PhD juga mengungkapkan bahwa REIDI memanfaatkan energi biomassa sebagai sumber energi pendukung. Energi biomassa itu telah dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan listrik di sekitar, salah satunya asrama mahasiswa. “Ke depan, sistem ini juga akan diperluas hingga ke stadion ITS,” ujar Guru Besar Departemen Teknik Elektro ITS tersebut.

Melalui kolaborasi berkelanjutan ini, Gamantyo berharap agar ITS dapat terus memperkuat peran strategisnya sebagai pusat inovasi energi bersih dan keberlanjutan di kawasan Asia Tenggara. “Tidak hanya sebagai institusi akademik, tetapi juga sebagai pelopor transformasi teknologi yang berdampak langsung bagi masyarakat,” tutupnya.

Upaya pengembangan teknologi tersebut sejalan dengan komitmen global Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin ke-7 tentang Energi Bersih dan Terjangkau, poin ke-13 tentang Penanganan Perubahan Iklim serta poin ke-17 terkait Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Implementasi SDGs ini juga menjadi pedoman dalam pengembangan Kampus Pahlawan ini sebagai smart eco-campus, yang mengintegrasikan riset, pendidikan, dan inovasi untuk mendukung energi yang berkelanjutan. (q cox, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *