Jatim RayaPemerintahanPeristiwa

Sektor Jasa Keuangan Jatim Tetap Stabil di Tengah Ketidakpastian Global

99
×

Sektor Jasa Keuangan Jatim Tetap Stabil di Tengah Ketidakpastian Global

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jawa Timur memastikan sektor jasa keuangan di wilayah ini tetap stabil dan resilien meski perekonomian global diliputi ketidakpastian.

Kepala OJK Jawa Timur, Yunita Linda Sari, mengatakan kinerja industri keuangan daerah terus tumbuh didukung modal yang kuat, likuiditas memadai, dan risiko yang terkendali. “Kondisi ini menunjukkan bahwa sektor jasa keuangan Jatim mampu menjaga momentum pertumbuhan di tengah tantangan global,” ujarnya.

Dari sisi perbankan, penyaluran kredit terus meningkat, terutama untuk sektor UMKM, dengan rasio kredit bermasalah (NPL) tetap terkendali. Sementara di pasar modal, Jatim mencatat 55 perusahaan melakukan penawaran umum perdana (IPO) dengan total penghimpunan dana Rp14,70 triliun. Jumlah investor dan nilai investasi juga terus naik signifikan.

OJK Jatim turut memprioritaskan perlindungan konsumen. Sepanjang Januari–Juni 2025, tercatat 154 layanan melalui aplikasi APPK dan 3.626 layanan langsung, disertai penanganan 909 pengaduan terkait aktivitas ilegal. SATGAS PASTI terus dioptimalkan untuk mencegah dan menindak keuangan ilegal.

Untuk mendukung perekonomian daerah, OJK mengembangkan program berbasis potensi lokal seperti Pisang Mas Kirana di Lumajang dan melon di Blitar serta Lamongan. Melalui skema TUNAS (Pertanian Unggul, Berkelanjutan, Berdaya Saing), OJK mendorong penguatan sektor pertanian sekaligus memperluas akses keuangan.

Upaya literasi dan inklusi keuangan juga digencarkan, dengan 455 kegiatan edukasi, serta program seperti LAKU PANDAI, Simpanan Pelajar (SIMPEL), dan Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) untuk mendorong masyarakat mengenal dan memanfaatkan produk keuangan.

“Sinergi antara perlindungan konsumen, penguatan literasi, dan pengembangan sektor riil menjadi kunci agar sektor jasa keuangan Jatim tetap menjadi pilar pertumbuhan ekonomi daerah,” pungkasnya. (q cox, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *