Peristiwa

Jaminan Produk Halal Jadi Kunci Daya Saing, Fesyar 2025 Ajak Semua Pihak Perkuat Ekosistem Halal di Jatim

94
×

Jaminan Produk Halal Jadi Kunci Daya Saing, Fesyar 2025 Ajak Semua Pihak Perkuat Ekosistem Halal di Jatim

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Jaminan produk halal menjadi salah satu sorotan dalam Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) 2025. Talkshow bertajuk ‘Penguatan Ekosistem Halal Nasional melalui Jaminan Produk Halal yang Terintegrasi’ menghadirkan sejumlah pakar dari berbagai sektor.

Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, M. Noor Nugroho menegaskan, penguatan ekosistem halal merupakan bagian penting dari tema besar Fesyar 2025, yaitu “Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah Memperkuat Stabilitas dan Transformasi Ekonomi Regional.”

“Jaminan halal bukan hanya soal label, tetapi tentang kepercayaan dan daya saing. Indonesia memiliki peluang besar menjadi pusat halal dunia, dan Jawa Timur sebagai salah satu basis ekonomi muslim terbesar harus mengambil peran strategis,” ujarnya.

Auditor Halal Pusat Kajlan Halal ITS, Prof. Dr. rer. nat. Fredy Kurniawan, M.Si mengungkapkan, sistem jaminan halal di Indonesia tidak hanya soal sertifikasi, tetapi juga kepatuhan syariah, perlindungan konsumen, dan kepercayaan publik.

Tantangan terbesar antara lain bahan baku yang sulit ditelusuri, distribusi yang berisiko, hingga keterbatasan pencatatan proses produksi oleh UMKM. “Digitalisasi sertifikasi, pemanfaatan big data, dan literasi halal yang masif dapat menjadi solusi untuk memperkuat kepercayaan konsumen,” ujarnya.

Direktur Utama RPH Surabaya, H. Fajar A. Isnugroho, S.Sos, M.Si menjelaskan, RPH Surabaya telah mengantongi sertifikat halal dan Nomor Kontrol Veteriner (NKV), dengan prosedur pemotongan sesuai syariah.

Meski demikian, ia menyoroti masih banyak pemotongan liar di pasar tradisional yang belum terjamin kehalalannya. “Kami berkomitmen menghadirkan daging yang sehat dan halal, sekaligus menekan praktik pemotongan yang tidak sesuai aturan,” katanya.
Region Lead Eastern Indonesia Paragon Technology and Innovation dari sisi industri, Indhiarto Wahyu Wicaksono, ST. mengatakan Paragon Corp menegaskan halal bukan lagi tren, melainkan kebutuhan, terutama di sektor beauty halal.

“Bagi konsumen, produk halal menghadirkan ketenangan, kenyamanan, dan kepercayaan. Bagi Paragon, beauty halal adalah identitas sekaligus komitmen kami untuk menghadirkan kualitas terbaik dengan standar global,” ujarnya.

Paragon, yang menaungi merek populer seperti Wardah, Emina, dan Makeover, kini memiliki pusat riset terbesar di Asia Tenggara dengan ribuan karyawan, mayoritas perempuan. Pertumbuhan permintaan kosmetik halal yang diperkirakan mencapai 7,4% hingga 2025 memperkuat komitmen Paragon untuk terus berinovasi.

Sekretaris Satgas Layanan Jaminan Produk Halal Kemenag Prov. Jawa Timur, M. Fauzi, S.Ag., M.HI menyoroti rendahnya kesadaran pelaku UMKM di Jawa Timur dalam mengurus sertifikasi halal, meski pemerintah telah menyediakan fasilitas gratis melalui sistem self-declare. “Sertifikasi halal bukan hanya formalitas, tapi syarat keberlanjutan usaha,” tegasnya.

Talkshow yang berlangsung dalam suasana interaktif ini ditutup dengan ajakan agar seluruh pihak—pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat—bersinergi memperkuat ekosistem halal nasional. Dengan populasi muslim terbesar, Jawa Timur disebut memiliki potensi besar untuk menjadi pusat halal Indonesia. (q cox, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *