SURABAYA (Suarapubliknews) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memperkuat sinergi dengan berbagai organisasi wanita untuk mempercepat penanganan masalah sosial, seperti stunting, kemiskinan, dan ketahanan keluarga.
Sinergi ini akan diwujudkan melalui kolaborasi antara Dharma Wanita Persatuan (DWP) dan Tim Penggerak PKK Kota Surabaya, dengan fokus pada pemetaan wilayah dan pemberdayaan perempuan.
Hal tersebut ditegaskan oleh Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi saat menghadiri acara serah terima jabatan Ketua DWP Kota Surabaya dari Shinta Setia kepada Dameria Triana Ambuwaru di Gedung TP PKK, Selasa (16/9/2025). Menurutnya, kolaborasi ini adalah kunci untuk menciptakan program yang lebih terarah dan berdampak positif bagi masyarakat.
“DWP dan PKK ini adalah istri dari para ASN dan juga bagian dari Pemerintah Kota Surabaya. Tujuan kita sama, yaitu mengurangi kemiskinan, stunting, serta angka kematian ibu dan anak. Kita harus bergerak bersama,” tegas Wali Kota Eri.
Dalam kolaborasi ini, Pemkot Surabaya akan memetakan tugas secara spesifik antara DWP dan PKK. Wali Kota Eri menyebutkan bahwa pembagian tugas ini akan mempermudah pengawasan dan intervensi yang lebih tepat sasaran.
“Nanti akan ada pembagian tugas antara PKK dan DWP. Apakah satu kelurahan dipegang oleh PKK dan kelurahan lain oleh DWP, atau mungkin PKK fokus pada stunting dan DWP fokus pada kemiskinan. Kita akan libatkan juga Gabungan Organisasi Wanita (GOW),” jelasnya.
Pemetaan ini diharapkan bisa menjangkau masyarakat lebih dekat, mengingat perempuan memiliki kemampuan komunikasi yang lebih baik dalam menggali permasalahan di lingkup keluarga.
“Melalui sinergi dan kolaborasi yang terstruktur, DWP dan PKK diharapkan dapat menjadi motor penggerak utama dalam mewujudkan Surabaya sebagai kota yang sejahtera, bebas dari stunting, dan memiliki keluarga yang kuat,” terangnya.
Senada dengan Wali Kota Eri, Penasehat DWP sekaligus Ketua TP PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani menekankan pentingnya penguatan internal organisasi terlebih dahulu. Mengingat jumlah ASN di Surabaya mencapai 24.000, DWP akan difokuskan untuk memetakan kondisi internal para anggotanya.
“Kami akan memetakan dulu apakah ada anak ASN yang mengalami stunting, kekurangan gizi, atau kesulitan sekolah. Jika internal sudah kuat dan ibarat rumah kita sudah aman, baru kita bergerak ke masyarakat yang lebih luas,” ungkap Bunda Rini Indriyani.
Setelah penguatan internal, DWP akan berkolaborasi dengan PKK untuk menyusun program bersama yang menyentuh isu-isu strategis seperti ketahanan keluarga, pemberdayaan perempuan melalui UMKM, dan perlindungan anak.
“Ini merupakan tugas Dharma Wanita bagaimana meningkatkan kesejahteraan. Jadi setiap organisasi memiliki tugasnya masing-masing, sehingga kami akan berkolaborasi, baik DWP maupun PKK,” terangnya.
Ketua DWP Kota Surabaya yang baru, Dameria Triana Ambuwaru menyatakan kesiapannya untuk segera menyusun program kerja yang memprioritaskan penyelesaian masalah internal ASN.
“Fokus kami saat ini adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan internal terlebih dahulu. Setelah itu, kami akan berkolaborasi dengan PKK dan organisasi lain untuk bergerak bersama ke masyarakat,” pungkas Dameria. (q cox)