PemerintahanPeristiwa

Pemkot Surabaya-Tual Jalin MoU, Adopsi Praktik Terbaik untuk Pemerataan Pembangunan

81
×

Pemkot Surabaya-Tual Jalin MoU, Adopsi Praktik Terbaik untuk Pemerataan Pembangunan

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menjalin nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Pemkot Tual. Kesepakatan ini mencakup adopsi berbagai praktik terbaik yang telah diterapkan di Kota Pahlawan.

Penandatanganan MoU berlangsung di ruang kerja Wali Kota Surabaya, Balai Kota, Senin (22/9/2025). Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, yang diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, M Fikser, menyambut hangat kunjungan Wali Kota Tual, Akhmad Yani Renuat, beserta jajarannya.

Dalam kesempatan itu, Fikser menuturkan bahwa ada sejumlah bidang yang bisa dikerjasamakan antara Kota Tual dan Surabaya. Mulai dari pengembangan potensi daerah, digitalisasi reformasi birokrasi, hingga pengelolaan tata kota. “Terkait dengan potensi yang ada di Kota Tual, mungkin bisa dikerjasamakan dengan Pemkot Surabaya,” ujar Fikser.

Bahkan, Fikser menyatakan pihaknya siap memfasilitasi kebutuhan informasi Pemkot Tual dengan menghubungkan langsung ke perangkat daerah (PD) terkait di lingkup Pemkot Surabaya. “Mungkin kalau nanti ada teman-teman (Pemkot Tual) yang masih tinggal (Surabaya) bisa kami ajak untuk diskusi, kami hubungan langsung dengan dinas terkait,” kata Fikser.

Selain tata kelola kota, bidang digitalisasi turut menjadi pembahasan. Fikser menegaskan bahwa Pemkot Surabaya siap membantu Kota Tual dalam memperkuat reformasi birokrasi berbasis teknologi. “Mungkin nanti saya coba komunikasi dengan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tual, agar bisa langsung berdiskusi dari sisi apa yang bisa kita bahas,” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Fikser juga menyinggung inovasi Kota Surabaya dalam pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Menurutnya, Wali Kota Eri Cahyadi berhasil menekan beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dalam pengelolaan taman dengan melibatkan pihak ketiga.

“Kalau ada reklame ditaruh di bahu jalan, maka dia (investor), tugasnya dia selain mengelola reklame itu adalah membiayai seluruh taman di sekitarnya,” terangnya.

Dengan skema tersebut, Fikser menyebut bahwa investor menanggung seluruh pembiayaan, termasuk tenaga kerja pengelolaan taman. “Jadi nanti juga saya akan laporkan ke Pak Wali Kota, bagaimana terkait dengan pengelolaan selain tata kota dan taman,” tuturnya.

Sementara itu, Wali Kota Tual, Akhmad Yani Renuat menegaskan kerja sama ini sejalan dengan semangat Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI). “Bahwasannya kami sebagai anggota APEKSI, saya kira satu persoalan yang telah dibahas adalah mengatasi ketimpangan,” ujar Renuat ditemui usai penandatanganan MoU.

Renuat juga menyampaikan bahwa Wali Kota Eri Cahyadi yang juga Ketua Dewan Pengurus APEKSI, kerap menekankan pentingnya pemerataan pembangunan. “Bahwa bagaimana menginginkan agar daerah-daerah lainnya juga berkembang seiring dengan kemajuan daerah yang sudah maju seperti Kota Surabaya,” katanya.

Karena itu, Renuat berharap pola pengelolaan potensi wilayah di Kota Tual mendapat dukungan dari Surabaya. “Beberapa persoalan pola pengelolaan potensi wilayah berdasarkan karakteristik yang kami miliki, kami hadapkan kepada Ketua APEKSI untuk bisa memenuhi kebutuhan kami,” jelasnya.

Sektor perikanan di Kota Tual, disebut Renuat sebagai bidang yang paling potensial untuk dikembangkan. Menurutnya, produksi perikanan tangkap di Tual sangat melimpah, namun perlu dukungan jaringan usaha agar lebih bernilai. “Kami berharap Pemerintah Kota Surabaya dapat memfasilitasi dengan dunia usaha yang bergerak di bidang produksi perikanan, agar hasil-hasil dari daerah kami dapat dimanfaatkan,” harapnya.

Selain itu, digitalisasi birokrasi juga menjadi perhatian serius. Renuat menginginkan adanya dukungan Pemkot Surabaya dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni di bidang teknologi layanan publik. “Kami mengharapkan agar Pemerintah Kota Surabaya juga dapat mendorong penyiapan sumber daya bagi kami, untuk bisa menerapkan teknologi yang lebih canggih dalam rangka melayani masyarakat,” tuturnya.

Renuat optimistis sinergi Surabaya dan Tual akan memperkuat pembangunan daerah sekaligus memberi kontribusi nyata bagi bangsa. “Bidang-bidang kerja sama ini kami harapkan bisa terwujud. Sehingga kita bisa bersinergi membangun bangsa secara seutuhnya,” pungkasnya. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *