SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Badan Otonom (Banom) Womenpreneur BPD HIPMI Jawa Timur periode 2025–2028 resmi dilantik di Grand Fullerton CBD Srijaya Surabaya, Kamis (25/9). Pelantikan ini menandai kiprah baru 48 pengusaha perempuan dari berbagai sektor untuk mendorong peran perempuan di pusat perekonomian Jawa Timur.
Ketua Umum Banom Womenpreneur BPD HIPMI Jatim Periode 2025-2028 yang baru dilantik, Margaret Srijaya, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor agar pengusaha perempuan mampu bertahan dan tumbuh menghadapi tantangan ekonomi. “Fondasi pengusaha Jawa Timur cukup kuat. Dengan dorongan kolaborasi, kita bisa bertahan, beradaptasi, dan berinovasi,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa Banom Womenpreneur telah menandatangani tiga nota kesepahaman (MoU) dan menyiapkan delapan kerja sama tambahan yang mencakup fasilitas pembiayaan, crowdfunding, hingga investasi bagi anggota.
Selain itu, organisasi akan menggulirkan program bersama Pemprov Jatim berupa magang bagi binaan dinas sosial, pelatihan UMKM, hingga pendampingan bagi perempuan single parent. “Perempuan pengusaha memiliki cara tersendiri untuk terus maju, berdampak, dan sukses. Kami siap berkontribusi bagi kemajuan perempuan dan perekonomian Jawa Timur,” tegasnya.
Ketua Pelaksana sekaligus Bendahara Umum Banom Womenpreneur BPD HIPMI Jatim, Arfa Daroiati M. Med.Kom, menyebut pelantikan ini bukan sekadar seremoni, melainkan awal gerakan besar perempuan pengusaha Jawa Timur.
“Momentum ini memperlihatkan bagaimana perempuan tidak hanya berdiri di pinggir, tapi hadir di pusat perekonomian. Kami juga menandatangani kerja sama dengan 10 mitra strategis, mulai dari perbankan, pemerintah daerah, hingga dunia usaha,” jelasnya.
Menurutnya, Banom Womenpreneur hadir untuk menjadi wadah sinergi dan katalisator. “Dalam kehalusan ada ketegasan, dalam kelembutan ada keberanian, dalam kesabaran lahirlah kekuatan. Itulah magnet perempuan yang bisa menciptakan peluang dan membawa cuan,” ungkapnya.
Selain memperkuat ekosistem bisnis, Banom Womenpreneur juga menggagas program sosial. Di antaranya Women Warrior Run yang akan digelar November mendatang di Surabaya Barat, sebuah ajang lari khusus perempuan untuk menggalang dana operasi jantung anak-anak kurang mampu.
Dukungan juga diberikan kepada driver ojol perempuan, lansia, dan kelompok rentan lainnya, dengan melibatkan mitra strategis seperti Bank Mandiri, Bank Jatim, NJS Gold, GCI East Java, dan Little Heart Foundation.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang hadir dalam acara ini mengajak seluruh pengurus HIPMI Womenpreneur untuk memperkuat sinergi dan produktivitas. Menurutnya, kontribusi sektor nonpemerintah sangat signifikan terhadap perekonomian Jatim yang pada 2024 mencatat PDRB Rp3.200 triliun.
“Tidak ada kata lain selain sinergi dan kolaborasi. Mari bangun produktivitas yang bisa menguatkan kebesaran Majapahit, sekaligus merajut konektivitas antar daerah melalui misi dagang,” pesannya.
Ketua BPD HIPMI Jatim, Ahmad Salim Assegaf, menambahkan bahwa pelantikan ini menjadi simbol semangat baru. Ia berharap Banom Womenpreneur mampu menjadi katalisator ekonomi di Jawa Timur dan Indonesia. “HIPMI Womenpreneur Jatim harus menjadi pusat inspirasi sekaligus ruang kolaborasi yang melahirkan lebih banyak perempuan mandiri dan berdampak,” ujarnya.
Sekretaris Banom Womenpreneur, Ayu Mega, menekankan fokus organisasi pada pengembangan UMKM agar mampu naik kelas hingga ke level internasional. “Kami ingin UMKM Jawa Timur tidak hanya kreatif, tapi juga membuka lapangan pekerjaan dan memberikan nilai tambah nyata,” katanya.
Mengusung tagline “Perempuan Jawa Timur Berdaya, Wujud Gerbang Baru Nusantara”, Banom Womenpreneur BPD HIPMI Jatim bertekad menjadi kekuatan yang berpengaruh dalam pembangunan bangsa. Dengan program konkret, dukungan pemerintah, dan semangat kolaborasi, para perempuan pengusaha Jawa Timur siap hadir bukan di pinggir, melainkan di pusat roda perekonomian. (q cox, tama dini)