Jatim RayaPemerintahan

Atur Keuangan, OJK Jatim Ingatkan Disiplin Tabung 10–20% Gaji

131
×

Atur Keuangan, OJK Jatim Ingatkan Disiplin Tabung 10–20% Gaji

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jawa Timur mendorong masyarakat untuk mengelola keuangan secara bijak melalui kebiasaan menabung dan berinvestasi sejak awal menerima gaji, bukan menunggu sisa pengeluaran.

Hal itu disampaikan Asisten Direktur Divisi Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK Jatim, Indrawan Nugroho, dalam Podcast Cangkru’an OJK Jatim yang ditayangkan melalui Live Instagram, Selasa (30/9/2025). “Menabung itu harus disisihkan di awal gaji bulanan, bukan disisakan. Dengan begitu kita lebih disiplin dan terlatih mengatur keuangan,” katanya.

Menurutnya, masyarakat dapat mengatur pengeluaran dengan komposisi sederhana agar gaji tidak cepat habis namun tetap bisa menabung dan berinvestasi. 10–20% gaji untuk tabungan atau investasi, 30% untuk membayar cicilan hutang, 40% untuk biaya hidup sehari-hari. “Kalau ini dilakukan secara konsisten, keuangan bisa terkelola dengan baik,” katanya.

Nugroho menilai, alasan sulit menabung sering kali bukan karena gaji yang kecil, melainkan perilaku konsumtif. Banyak orang terjebak fenomena FOMO (fear of missing out) yang mendorong membeli barang mengikuti tren media sosial tanpa mempertimbangkan kebutuhan. “Misalnya beli sepatu lari yang sebenarnya bisa pilih harga terjangkau, tapi kalah dengan keinginan ikut tren,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan agar masyarakat mengedepankan prinsip “2L” – logis dan legal dalam berinvestasi. “Kalau mau investasi di reksa dana, pilih produk yang sesuai tingkat risiko. Bagi yang tidak suka trading saham, reksa dana lebih aman. Ibaratnya beli rujak, sudah campur buahnya. Kalau saham, kita beli buahnya satu per satu. Dan jangan taruh investasi dalam satu keranjang,” jelasnya.

Analis Divisi Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK Jatim, Anugerah Rakhman menambahkan, Podcast Cangkru’an OJK Jatim digelar sebagai bagian dari upaya edukasi literasi keuangan dengan format yang santai dan mudah dipahami. “Topik dan narasumber yang dihadirkan selalu berbeda-beda, dengan harapan tingkat literasi keuangan masyarakat terus meningkat,” ujarnya.

Melalui edukasi ini, OJK Jatim berharap masyarakat lebih disiplin mengatur keuangan dan bijak dalam mengambil keputusan berinvestasi. (q cox, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *