Peristiwa

Catar Rekor MURI, ITS Katalisator Lahirnya 1.600 Wirausaha SMA Double Track

104
×

Catar Rekor MURI, ITS Katalisator Lahirnya 1.600 Wirausaha SMA Double Track

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menjadi saksi lahirnya wirausaha muda kreatif dan mandiri melalui gelaran Milenial Entrepreneur Award (MEA) 2025 di Grha Sepuluh Nopember ITS, Rabu (8/10). Gelaran ini merupakan bentuk implementasi penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) ITS dan Dinas Pendidikan (Dispendik) Jawa Timur (Jatim) sejak tujuh tahun lalu.

Dalam sambutannya, Rektor ITS Prof Dr (HC) Ir Bambang Pramujati ST MSc Eng PhD menekankan pentingnya keterampilan terapan bagi lulusan SMA. Ia menilai, tidak semua siswa akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, sehingga perlu dibekali life skill untuk kemandirian. Menyikapi hal tersebut, lahirlah Program SMA Double Track (DT) untuk memberikan keterampilan praktis bagi para siswa.

Bambang memaparkan bahwa program ini merupakan hasil kolaborasi antara ITS dan Dispendik Jatim dengan dunia industri dan UNICEF. Dalam hal ini, ITS turut mengambil peran sebagai mitra akademik yang mendampingi siswa dan guru dalam pengembangan keterampilan teknis dan pelatihan digital. “ITS bangga dapat menjadi bagian dari upaya membangun generasi muda yang terampil dan berdaya saing tinggi,” ujarnya.

Selaras dengan Rektor ITS, Gubernur Jawa Timur Dr (HC) Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi keberhasilan program SMA DT dalam menyiapkan generasi muda yang mandiri dan berdaya saing. Ia menyebut, pendekatan program ini yang menghubungkan siswa dengan dunia industri membuat hasil karya mereka mampu bersaing di pasar global. “Hal ini terbukti dengan beberapa busana karya siswa SMA DT terjual di Hongkong dan pasar internasional,” klaimnya.

Program ini turut menorehkan capaian membanggakan dengan 1.600 Kelompok Usaha Siswa (KUS) yang tercatat dalam rekor baru MURI. Ribuan KUS tersebut kemudian berkompetisi dalam MEA 2025) ini sebagai ajang unjuk kreativitas dan kemandirian ekonomi bagi para siswa.

Adapun tahun ini, MEA menghadirkan sembilan kategori lomba yang meliputi berbagai bidang kewirausahaan dan inovasi, seperti Perencanaan dan Pengembangan Usaha Siswa, Layanan DT Mart, Inovasi Media Pelatihan, Promosi Produk, hingga Pembuatan Produk Unggulan. Para peserta yang tergabung dalam KUS berkompetisi menampilkan karya dalam bentuk video kreatif yang menonjolkan aspek inovasi, keberlanjutan, dan dampak sosial.

Menutup sambutannya, Khofifah juga beri dorongan bagi para siswa SMA DT untuk menjadikan kompetisi ini bukan sebagai akhir perjalanan, melainkan langkah awal menuju kemandirian. Ia menekankan bahwa keberlanjutan usaha dan inovasi hanya bisa terwujud jika mereka terus beradaptasi. “Perubahan tidak pernah berhenti dan kita pun tak boleh berhenti berubah,” pesannya.

Sinergi ITS dengan Dispendik Jatim ini selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-4 mengenai Pendidikan Berkualitas. Selain itu, kolaborasi berbagai sektor dalam mendorong keberhasilan SMA DT mencerminkan SDG poin ke-17 mengenai Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. (q cox, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *