Pemerintahan

Surabaya Jadi Kota Pelopor Inovasi Berbasis Data, Raih Penghargaan BRIN 2025

120
×

Surabaya Jadi Kota Pelopor Inovasi Berbasis Data, Raih Penghargaan BRIN 2025

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Kota Surabaya kembali menegaskan posisinya sebagai pelopor tata kelola pemerintahan berbasis data. Yang terbaru, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sukses meraih Penghargaan BRIDA/BAPPERIDA Optimal 2025 dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dalam acara yang berlangsung di Auditorium Gedung B.J. Habibie, Jakarta Pusat, Senin (27/10/2025). Penghargaan ini diberikan kepada daerah yang dinilai berhasil memanfaatkan hasil riset dalam perumusan kebijakan publik serta memainkan peran strategis dalam mengoptimalkan potensi dan mengurai persoalan pembangunan daerah.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, inovasi unggulan yang menjadi kunci penghargaan ini adalah Dashboard Satu Data Realtime Penggerak Ekonomi Masyarakat. Inovasi tersebut dirancang untuk memperkuat pengambilan keputusan pemerintah secara cepat, tepat, dan terukur.

“Penghargaan ini adalah bukti komitmen Pemerintah Kota Surabaya dalam memanfaatkan teknologi dan data untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Wali Kota Eri Cahyadi, Selasa (28/10/2025).

Dashboard itu mengintegrasikan data dari seluruh Perangkat Daerah (PD) di lingkup Pemkot Surabaya secara real-time. Sistem tersebut menjadi instrumen utama dalam memantau berbagai program strategis, seperti Gerakan Pangan Murah (GPM), Tanam Cepat Panen, hingga E-Peken Surabaya.

Selain itu, Wali Kota Eri menuturkan bahwa fitur visualisasi data interaktif dalam dashboard juga memungkinkan evaluasi kinerja dan koordinasi antar perangkat daerah berjalan lebih efektif.

“Dashboard Satu Data Realtime bukan hanya alat monitoring, tetapi instrumen strategis dalam menggerakkan ekonomi masyarakat melalui program-program inovatif yang terukur dan berbasis bukti. Kami akan terus berinovasi,” tegas Wali Kota Eri.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya, Irvan Wahyudradjad menjelaskan penghargaan BRIN diberikan setelah melalui proses evaluasi terhadap 24 provinsi, 187 kabupaten, dan 41 kota yang telah membentuk BRIDA atau BAPPERIDA. Dari hasil penilaian, hanya 39 daerah yang dinyatakan layak menerima apresiasi.

“Kota Surabaya menjadi salah satu dari 27 daerah yang memenangkan kategori Peran BRIDA dalam Optimalisasi Potensi dan Penyelesaian Permasalahan Daerah,” ujar Irvan.

Irvan memaparkan, penerapan Dashboard Satu Data Realtime membawa dampak signifikan terhadap efektivitas program sosial dan ekonomi di Surabaya, terutama dalam penanganan kemiskinan dan stunting. Data yang akurat memungkinkan Pemkot Surabaya bergerak lebih responsif terhadap dinamika di lapangan.

“Penghargaan ini menjadi motivasi bagi Pemkot Surabaya untuk terus mengembangkan inovasi strategis. Ke depannya, Dashboard Satu Data Realtime akan terus disempurnakan untuk mendukung terwujudnya Smart City Surabaya yang inklusif, responsif, dan berkelanjutan,” papar Irvan.

Di tempat terpisah, Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah BRIN, Yopi menyebut, apresiasi ini merupakan pengakuan atas peran penting BRIDA dan BAPPERIDA sebagai simpul inovasi daerah yang berperan mengubah riset menjadi kebijakan konkret.

“Riset dan inovasi daerah merupakan fondasi pembangunan nasional yang berkelanjutan. BRIN ingin memastikan bahwa kebijakan pembangunan di daerah didasarkan pada bukti ilmiah, data, dan hasil kajian yang dapat dipertanggungjawabkan,” ujar Yopi.

Data BRIN mencatat, hingga 23 September 2025 telah terbentuk 252 BRIDA/BAPPERIDA di seluruh Indonesia, terdiri atas 24 di tingkat provinsi, 187 di kabupaten, dan 41 di kota. Tren tersebut menunjukkan meningkatnya kesadaran daerah terhadap pentingnya riset sebagai dasar pembangunan.

Dalam ajang yang juga dirangkai dengan Forum Koordinasi Riset dan Inovasi Daerah (FKRID) 2025 tersebut, Yopi menekankan pentingnya membangun One National Innovation System agar riset dan inovasi di daerah tidak berjalan terpisah dari agenda nasional.

“Apresiasi ini menjadi refleksi bahwa banyak daerah telah bergerak maju. Mereka tidak sekadar membangun berdasarkan intuisi, tetapi berdasarkan data dan riset. BRIN menginginkan BRIDA menjadi pusat pengetahuan di daerah yang mendorong kebijakan inovatif dan berkelanjutan,” ujar Yopi.

Surabaya termasuk empat kota yang mendapat penghargaan dalam kategori Optimalisasi Potensi dan Penyelesaian Permasalahan Daerah. BRIN menilai Surabaya berhasil menyalakan semangat inovasi dari akar rumput, memanfaatkan hasil riset kolaborasi, dan menjadikannya dasar pengelolaan potensi lokal secara kreatif dan berkelanjutan.

“Melalui kolaborasi BRIN dan BRIDA, riset tidak berhenti di laboratorium. Ia harus menjadi alat perubahan nyata yang membawa manfaat bagi masyarakat,” pungkas Yopi. (q cox, Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *