SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi Jawa Timur, Arumi Bachsin Emil Dardak, mengajak generasi muda untuk mulai berinvestasi sejak dini — bukan semata pada aset finansial, tetapi terutama pada diri sendiri. Menurutnya, investasi personal menjadi fondasi penting dalam mencapai kemandirian dan kesejahteraan jangka panjang.
Hal itu disampaikan Arumi saat menjadi salah satu narasumber dalam Amazing Rupiah Festival 2025 yang digelar oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur di Grand City Surabaya, pekan lalu.
“Kalau dari pengalaman dan banyak buku yang saya baca, memang kalau mau membentengi diri dari belanja impulsif adalah menentukan tujuan finansial. Karena setelah beberapa waktu, saya sadar kalau sahabatnya uang itu waktu. Jadi, semakin dini disiapkan, semakin ringan,” ujarnya.
Arumi menekankan pentingnya kemampuan membedakan antara kebutuhan dan keinginan, serta mengelola keuangan melalui sistem sederhana seperti membuat “kantong-kantong” atau “dompet” khusus untuk berbagai tujuan — mulai dari pendidikan, pensiun, hingga hiburan. “Kita masih bisa menyisihkan karena porsinya kecil. Dan jangan lupa, sisihkan juga untuk healing. Hidup gak boleh dibawa susah, ya,” tambahnya.
Menurut Arumi, ketika seseorang mampu mengendalikan keinginan impulsif dan memiliki tujuan finansial yang jelas, maka kreativitas dan mimpi besar akan muncul secara alami. “Earning power ini bisa lewat investasi, baik saham, emas, atau yang lain. Tapi untuk adik-adik yang masih muda, hidup kalian ibarat kertas kosong yang bisa digambar. Maka semakin dini memahami literasi, semakin cepat pula mencapai tujuan finansial,” jelasnya.
Arumi menegaskan, bentuk investasi terbaik untuk anak muda adalah investasi terhadap diri sendiri — baik melalui pendidikan formal maupun penguasaan keahlian nonformal. “Kalau sudah investasi terhadap diri sendiri, dunia kerja akan terbuka lebar. Earning power meningkat, dan dari situ tujuan finansial bisa dicapai,” tutupnya.
Acara Amazing Rupiah Festival 2025 berlangsung meriah dengan berbagai kegiatan edukatif seperti pertunjukan tari dan storytelling. Ratusan peserta hadir, mulai dari anggota TP PKK, perwakilan TNI, pelajar dari berbagai jenjang, hingga masyarakat umum. (q cox, tama dini)












