Jatim RayaPeristiwa

BEI–OJK Dorong Literasi dan Modal untuk UMKM Disabilitas di Banyuwangi

73
×

BEI–OJK Dorong Literasi dan Modal untuk UMKM Disabilitas di Banyuwangi

Sebarkan artikel ini

BANYUWANGI (Suarapubliknews) ~ Upaya memperluas literasi keuangan dan akses pembiayaan bagi pelaku usaha, termasuk penyandang disabilitas, mendapat perhatian serius di Banyuwangi. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bekerja sama dengan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyelenggarakan Sosialisasi Pasar Modal sekaligus penyerahan bantuan tambahan modal bagi pelaku UMKM disabilitas.

Kegiatan berlangsung di Pendopo X-Barue Coffee, Desa Kalibarumanis, Kecamatan Kalibaru. Acara yang didukung Yayasan Sahabat Pedalaman dan Dinas Koperasi Banyuwangi ini dihadiri sekitar 70 peserta—terdiri dari pelaku UMKM, komunitas disabilitas, perangkat desa, mahasiswa, serta perwakilan lembaga keuangan.

Kehadiran Galeri Investasi (GI) BEI dari Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi dan Universitas Bakti Indonesia memperkuat penyampaian materi dan pendampingan teknis di tingkat lokal.

Asisten Manager Bagian Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, Perlindungan Konsumen dan Layanan Manajemen Strategis OJK, M. Fiqrom Ashari menekankan pentingnya literasi keuangan.

“Sosialisasi ini sangat penting untuk meningkatkan pemahaman masyarakat, terutama UMKM, agar tidak mudah terjebak investasi ilegal dan mampu melihat peluang pendanaan dari pasar modal,” ujarnya.

Materi sosialisasi meliputi: pengenalan dasar pasar modal, prinsip investasi yang benar, identifikasi investasi ilegal, edukasi mengenai pinjaman daring dan bahaya judi online. Peserta menunjukkan antusiasme tinggi dengan mengajukan pertanyaan praktis seputar mekanisme investasi dan peluang pendanaan di pasar modal.

Dalam rangkaian kegiatan, Cita Mellisa, Kepala Wilayah Jawa Timur PT BEI, menyerahkan bantuan modal usaha (CSR) kepada pelaku UMKM disabilitas. Bantuan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas produksi serta memperkuat kemandirian ekonomi penyandang disabilitas di sekitar Kalibaru.

Relawan dari Yayasan Sahabat Pedalaman, Royzaq Haramain, menyambut baik inisiatif tersebut. “Ini sangat membantu. Terima kasih PT Bursa Efek Indonesia, OJK dan semua yang mendukung acara ini,” ujarnya, menilai bantuan sebagai bentuk keberpihakan nyata terhadap pelaku usaha difabel yang masih menghadapi keterbatasan akses permodalan.

Kolaborasi antara OJK, BEI, GI BEI Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi, GI BEI Universitas Bakti Indonesia, Yayasan Sahabat Pedalaman, dan Dinas Koperasi menegaskan komitmen memperluas literasi pasar modal hingga ke pelosok Jawa Timur. Dengan pendekatan sosial dan edukatif, kegiatan ini diharapkan tak hanya mencegah risiko finansial seperti investasi ilegal, tetapi juga membuka akses sumber pembiayaan yang lebih formal dan berkelanjutan untuk UMKM, termasuk kelompok penyandang disabilitas.

Penyelenggara berharap program serupa dapat direplikasi di daerah lain sebagai bagian dari upaya mendorong inklusi keuangan, meningkatkan kapasitas UMKM lokal, dan memperkuat ketahanan ekonomi komunitas di tingkat desa. (q cox, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *