LEMPE, NUSA TENGGARA TIMUR (Suarapubliknews) ~ Setelah bertahun-tahun harus berjalan kaki hingga 4–6 jam setiap hari melewati medan curam dan berbatu demi mendapatkan air bersih, warga Desa Poco Dedeng, Kampung Lempe, dan Desa Wae Tulu di Kabupaten Manggarai Barat kini dapat bernafas lega. ParagonCorp Wardah bersama Komodo Water meresmikan program Clean Water Initiative: “Langkah Alirkan Harapan”, menghadirkan sistem penyediaan air bersih berkelanjutan yang lebih dekat dan aman bagi warga.
Inisiatif ini menghadirkan bak penampungan, instalasi pompa bertenaga surya, serta jaringan pipa berbasis gravitasi yang menjangkau area permukiman dan fasilitas publik seperti sekolah, mushola, gereja, dan fasilitas kesehatan. Infrastruktur tersebut diharapkan memberi dampak langsung bagi lebih dari 300 kepala keluarga atau lebih dari 1.200 jiwa di kedua desa.
Berdasarkan asesmen Komodo Water, sebelum adanya fasilitas baru ini, warga—terutama perempuan dan anak-anak—harus melewati tanjakan terjal, jalur licin, serta tepian jurang untuk mencapai sumber air. Kondisi tersebut tidak hanya berbahaya, tetapi turut memengaruhi kesehatan dan pendidikan. “Anak-anak sering terlambat belajar karena bergantian mengambil air, bahkan membawa air ke sekolah,” demikian salah satu temuan Komodo Water.
Selain memenuhi kebutuhan dasar, hadirnya akses air yang lebih dekat juga diyakini dapat meningkatkan produktivitas ekonomi warga. Di Desa Lempe, misalnya, hasil panen kemiri hingga 100 ton per tahun dapat diolah lebih optimal. Sementara di Wae Tulu, ketersediaan air diyakini mendongkrak kualitas produksi jambu mete, sumber ekonomi utama warga.
Peresmian inisiatif air bersih ini turut dihadiri oleh Retno Marsudi, UN Secretary-General Special Envoy on Water; dr. Sari Chairunnisa, Deputy CEO ParagonCorp; perwakilan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat; Shana Fatina, CEO Komodo Water; Y.W Junardy, Presiden IGCN; serta tokoh masyarakat setempat.
Dalam sambutannya, Retno menegaskan bahwa air bukan hanya soal infrastruktur, tetapi fondasi kemanusiaan. “Air adalah akses menuju kesehatan, pendidikan, keamanan, dan pembangunan. Di Lempe dan Wae Tulu, saya melihat bagaimana air menjadi titik temu semua pihak untuk bergerak bersama menciptakan perubahan,” ujarnya.
Deputy CEO ParagonCorp, dr. Sari Chairunnisa, menuturkan bahwa program ini menjadi bagian dari komitmen perusahaan untuk menghadirkan kebermanfaatan yang berkelanjutan. “Akses air bersih adalah langkah awal menuju kehidupan yang lebih layak. Setelah kebutuhan dasar ini terpenuhi, kami berharap bisa mendampingi masyarakat melalui program pengembangan potensi lokal, baik di bidang pertanian maupun pendidikan,” jelasnya.
Langkah ini sejalan dengan dua pilar sustainability ParagonCorp—People dan Planet—serta semangat Wardah Beauty Moves You, yang mendorong perempuan untuk berperan dalam perubahan sosial.
Dalam sesi dialog, Kepala Desa Poco Dedeng, Donatus Sidi, mengungkapkan bagaimana perubahan ini langsung terasa dalam kehidupan warga. “Sekarang, dengan air yang lebih dekat, waktu kami bisa digunakan untuk hal yang lebih penting. Kami ingin anak-anak kami bukan hanya bertahan, tetapi tumbuh dan meraih mimpi,” ucapnya.
Perwakilan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, Aloisius Lahi, juga memberi apresiasi atas kolaborasi lintas sektor ini. “NTT adalah tanah yang indah, tapi sebagian warga masih berjuang untuk air. Langkah ParagonCorp dan Komodo Water membawa harapan baru bagi masyarakat,” katanya. (q cox, tama dini)












