Hotel & RestoPeristiwa

Kroesel Kyo: Coffee Corner Filosofi Slow Living

93
×

Kroesel Kyo: Coffee Corner Filosofi Slow Living

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Kroesel House of Coffee memperluas lini bisnisnya dengan membuka Kroesel Kyo, sebuah coffee corner bernuansa Jepang yang berlokasi di Apartemen Kyo Society, hunian modern yang juga mengusung konsep gaya hidup Jepang. Mengangkat filosofi slow living, Kroesel Kyo hadir sebagai ruang singgah bagi masyarakat urban untuk menikmati kopi secara lebih sadar dan tenang.

Pemilik Kroesel House of Coffee, Dirgantok, mengatakan Kroesel Kyo dibangun dari keyakinan bahwa kualitas membutuhkan proses yang dinikmati, bukan dipercepat. “Kualitas tidak lahir dari kecepatan, tetapi dari kesadaran menikmati setiap proses. Kami ingin menghadirkan tempat bagi siapa pun untuk berhenti sejenak dan benar-benar menikmati waktu,” ujarnya.

Nama “Kroesel” diambil dari kawasan Krukah Selatan di Surabaya—ditulis dengan ejaan lama “oe”—sementara “Kyo” terinspirasi dari nuansa Jepang yang menjadi karakter utama Kyo Society. Dalam bahasa Jepang, “Kyo” bermakna “ibukota” atau “esensi”, merepresentasikan pusat harmoni antara rasa dan ketenangan yang ingin dihadirkan Kroesel Kyo.

Sebagai positioning, Kroesel Kyo menyebut dirinya “Japanese-inspired coffee corner for mindful indulgence”, bukan sekadar kedai kopi takeaway tetapi mindful stopover—tempat singgah untuk merasakan kembali momen yang sering terlewat dalam kesibukan sehari-hari.

Kroesel Kyo mengandalkan salah satu biji kopi yang ditanam di lereng Gunung Wilis, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, di ketinggian 900 mdpl. Sumber kopi ini berasal dari perkebunan tua seluas 200 hektare dan pabrik pengolahan berkapasitas lima ton per jam yang dibangun pada 1928 oleh Meneer Van Dillem.

Dikenal sebagai Kopi Van Dillem, pabrik bersejarah tersebut merupakan satu-satunya bangunan yang tetap berdiri setelah kawasan itu dibom pada masa pendudukan Jepang dan masih dapat difungsikan hingga kini. Selama bertahun-tahun, green bean dari area tersebut tidak pernah dijual keluar. Kini, untuk pertama kalinya Kroesel Kyo memperoleh akses untuk melakukan roasting mandiri sehingga pengunjung dapat menikmati kopi legendaris tersebut secara eksklusif.

Dalam rangka soft opening, Kroesel Kyo memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk mencoba menu kopi secara gratis sebagai upaya memperkenalkan konsep dan karakter rasa yang ditawarkan.

Dirgantok berharap kehadiran Kroesel Kyo di Kyo Society dapat memperkaya pilihan ruang publik Surabaya, terutama bagi masyarakat yang mencari pengalaman minum kopi yang lebih tenang, berfilosofi, dan selaras dengan gaya hidup Jepang. (q cox, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *