SURABAYA (Suarapubliknews) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar Silahturahmi dan Doa Bersama Lintas Agama untuk seluruh guru di Kota Pahlawan bertempat di Kantor Dinas Pendidikan (Dispendik), Jagir Wonokromo, Jumat (12/12/2025). Kegiatan yang merupakan serangkaian Hari Guru Nasional (HGN) ini, diikuti oleh enam agama yakni, Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu dengan total peserta mencapai 2.000 guru.
Setiap perwakilan agama diberikan ruangan atau tempat masing-masing untuk melaksanakan doa sesuai dengan keyakinan mereka.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menyampaikan bahwa kegiatan doa bersama ini merupakan bagian dari rasa syukur sekaligus rangkaian peringatan HGN. Ia menambahkan bahwa kegiatan ini juga untuk mendoakan masyarakat Indonesia yang terkena musibah khususnya di Sumatera, Bandung, dan tempat lainnya.
“Jadi, alhamdulillah kemarin ada peringatan HGN. Salah satu cara bersyukur adalah dengan berdoa. Oleh karena itu, kita berkumpul disini untuk berdoa bersama sesuai dengan kepercayaan masing-masing,” kata Wali Kota Eri Cahyadi.
Dalam momen doa bersama ini, Wali Kota Eri Cahyadi juga menekankan peran mulia guru sebagai orang tua di sekolah. Ia berpesan agar para guru senantiasa membimbing muridnya dengan kesabaran dan keikhlasan. “Saya sampaikan doa yang tidak mungkin ditolak adalah dia orang tua. Orang tua kita itu, salah satunya adalah guru,” ujarnya.
Ke depan, Wali Kota Eri Cahyadi meminta kepada Kepala Dispendik Kota Surabaya, Yusuf Masruh untuk melaksanakan doa bersama lintas agama setiap dua bulan sekali. Ia menitipkan pesan kepada para perwakilan guru yang hadir untuk mengajarkan akhlak yang bagus dan rasa tolong menolong kepada para muridnya. “Sehingga kita bisa meninggalkan kota ini untuk anak-anak kita, adalah kota yang guyub, kota yang bersih, kota yang aman, kota yang nyaman, kota yang penuh akhlak,” terangnya.
Terakhir, Wali Kota Eri Cahyadi menyampaikan rasa terima kasih mendalam atas jasa para guru yang turut mendidik generasi bangsa, khususnya anak-anak Kota Surabaya. “Matur nuwun para guru. Jasa jenengan tidak akan pernah bisa diganti oleh apapun dan doa jenengan adalah doa yang mustajabah. Semoga dengan doa bersama ini akan memberikan berkah kepada anak-anak di Surabaya dan memberikan berkah bagi Kota Surabaya,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dispendik Kota Surabaya, Yusuf Masruh mengatakan bahwa 2.000 lebih guru dari berbagai perwakilan keyakinan, termasuk Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) dan Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ).
“Hari ini kita semua bisa berkumpul untuk melakukan doa bersama. Tentunya doa yang utama untuk anak-anak didik kita, lalu doa agar dihindarkan dari musibah dan bahaya,” jelas Yusuf.
Ia melaporkan bahwa Dispendik adalah milik semua guru, dan keberhasilan pendidikan bergantung pada kerja keras para guru. Dalam kesempatan ini, Yusuf juga memohon doa untuk kesuksesan anak-anak dalam menghadapi Tes Kompetensi Akademik (TKA) yang akan dimulai tahun 2026.
“Harapannya kita berdoa agar TKA bisa dilakukan dengan gembira dan tidak berlebihan,” pungkasnya.
Setelah melakukan doa, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi didampingi Ketua TP-Penggerak PKK, Rini Indriyani melakukan tinjauan sekaligus menyapa para guru di ruang ibadahnya masing-masing. (q cox)












