Pemerintahan

Wujudkan Pembangunan Inklusif, Pemkot Surabaya Berikan Penghargaan Kecamatan Responsif Gender 2025

85
×

Wujudkan Pembangunan Inklusif, Pemkot Surabaya Berikan Penghargaan Kecamatan Responsif Gender 2025

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) resmi menggelar puncak penganugerahan Kecamatan Responsif Gender (KRG) dan Surabaya Gender Award (SGA) 2025 bertempat di Convention Hall Siola pada Selasa (23/12/2025).

Penghargaan ini adalah apresiasi bagi kecamatan yang dinilai berhasil mengimplementasikan keadilan dan kesetaraan gender di tingkat akar rumput.

Dalam acara tersebut, Kecamatan Genteng berhasil dinobatkan sebagai The Best Kecamatan Responsif Gender 2025 karena konsistensinya dalam mengintegrasikan kebijakan yang inklusif bagi perempuan, anak, dan kelompok disabilitas.

Staf Ahli Wali Kota Surabaya Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Bisukma Kurniawati mewakili Wali Kota Eri Cahyadi, menegaskan bahwa penghargaan ini bukan sekadar mengejar trofi tetapi pembuktian kesadaran gender di setiap wilayah. Ia berharap nilai-nilai kesetaraan gender dapat benar-benar diimplementasikan dalam pelayanan publik sehari-hari.

“Mendapatkan penghargaan itu mungkin tidak mudah, tetapi mempertahankan dan mengimplementasikannya jauh lebih sulit. Kami berharap awarding ini memberikan pemahaman luas kepada masyarakat bahwa gender harus kita terapkan bersama-sama,” ujar Bisukma.

Selanjutnya, ia mendorong 31 kecamatan lainnya di Surabaya untuk terus bersaing secara positif. “Harapannya, tahun depan seluruh kecamatan (31 kecamatan) bisa menjadi juara semua dalam hal pelayanan masyarakat yang responsif gender,” harapnya.

Sementara itu, Sekretaris DP3APPKB Kota Surabaya, Ike Inayumiki, menjelaskan bahwa rangkaian kegiatan ini telah dimulai sejak November 2025. Uniknya, penilaian tahun ini tidak hanya dilakukan secara administratif, tetapi juga melalui pendekatan budaya.

“Tahun ini SGA dilaksanakan dalam bentuk Fragmen Suroboyoan dengan tema Kesetaraan Gender dan Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak (KRPPA). Ini adalah bentuk advokasi agar masyarakat lebih mudah memahami konsep keadilan gender melalui kegiatan sehari-hari,” jelas Ike.

Program ini melibatkan 31 kecamatan dan 153 kelurahan di seluruh Surabaya. Selain lomba fragmen, terdapat pula kategori Gender Champion untuk individu-individu yang menjadi penggerak kesetaraan di wilayahnya.

Kegiatan ini didasarkan pada Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 dan Perda Kota Surabaya No. 4 Tahun 2019 tentang Pengarusutamaan Gender. “Tujuannya adalah memetakan indikator pendukung Anugerah Parahita Ekapraya (APE) serta menciptakan iklim pembangunan yang ramah terhadap penyandang disabilitas dan inklusi sosial (GEDSI),” tambahnya.

Kesuksesan acara ini juga tidak lepas dari dukungan sektor swasta melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Sejumlah pihak seperti Rotary, Wahana Visi Indonesia dan PDAM turut berkontribusi dalam mendukung pemberian apresiasi bagi para pemenang.

Dengan berakhirnya ajang ini, Pemkot Surabaya berkomitmen untuk terus mengawal agar setiap kebijakan pembangunan di tingkat kelurahan dan kecamatan selalu mengedepankan hak-hak perempuan, anak, dan kaum marginal.

Untuk diketahui, selain Kecamatan Genteng, pemenang KRG juga dibagi di lima wilayah Kota Surabaya, yakni utara, pusat, selatan, timur dan barat. Sementara itu, Lomba Fragmen Suroboyoan juga dibagi dalam enam kategori juara. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *