SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Rangkaian Livin’ Fest Music yang berkolaborasi dengan Suara Loka sekaligus menjadi bagian dari perayaan HUT ke-27 Bank Mandiri resmi berakhir di Surabaya. Konser penutup digelar meriah di Grand City Convention and Exhibition, dengan menghadirkan ribuan penonton dari berbagai kalangan.
Sebagai kota terakhir, Surabaya menjadi simpul puncak perjalanan festival yang telah berlangsung di sejumlah kota besar Indonesia. Tak sekadar konser musik, Livin’ Fest Music in partnership with Suara Loka menghadirkan pengalaman festival komprehensif yang memadukan musik lintas genre, kuliner, fashion, olahraga, hingga beragam promo spesial dalam satu ruang perayaan.
Regional CEO Bank Mandiri Region VIII/Jawa 3, M. Ashidiq Iswara, menyampaikan apresiasinya terhadap rangkaian festival ini. Menurutnya, antusiasme masyarakat sejak kota pertama hingga Surabaya menunjukkan bahwa Suara Loka bukan sekadar ajang hiburan.
“Festival ini menjadi ruang berkumpulnya komunitas, budaya, dan kreativitas. Kami berharap ke depan dapat menghadirkan pengalaman yang lebih besar dan lebih berwarna bagi masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Suara Loka 2025 sendiri telah digelar di berbagai kota, dimulai dari Bandung dan Medan, berlanjut ke Palembang dengan nuansa kekeluargaan dan kuliner khas daerah, kemudian Makassar, hingga akhirnya ditutup di Surabaya.
CEO Antara Suara, Andri Verraning Ayu, turut mengapresiasi antusiasme penonton di setiap kota. Ia menegaskan Suara Loka lahir sebagai ruang inklusif untuk merayakan musik Indonesia. “Setiap kota memiliki cerita dan energi yang berbeda, dan kami merasa terhormat bisa merayakannya bersama masyarakat,” katanya.
Panggung utama dibuka oleh Thee Marloes dengan groove khas yang langsung memikat penonton. Suasana kemudian bergeser menjadi lebih intim saat Parade Hujan tampil di sore hari, mengajak penonton bernyanyi bersama menjelang matahari terbenam. Energi kembali meningkat ketika Coldiac dan Mr. Jono Joni mengambil alih panggung dengan aksi panggung ekspresif yang membuat area festival bergemuruh.
Nuansa lokal Jawa Timur kian terasa melalui segmen Suara Loka Surabaya yang menampilkan Musik Patrol. Irama tradisional yang sarat semangat kebersamaan sukses menghidupkan suasana, terlebih saat lagu-lagu bernuansa Jawa Timur hingga “Rek Ayo Rek” menggema dan dinyanyikan bersama. Penampilan ini semakin istimewa dengan kolaborasi singkat antara Musik Patrol dan Mr. Jono Joni yang menghadirkan harmoni musik tradisi dan modern.
Kekayaan budaya Jawa Timur juga ditampilkan melalui Tari Jaripah khas Banyuwangi yang mengangkat kisah legenda dan mitos Barong. Tarian yang berasal dari Desa Kemiren ini menampilkan sosok Gandrung yang lembut dan berwibawa, diperankan secara unik oleh penari laki-laki. Setiap gerak dan kostum yang dikenakan menyimpan nilai sejarah dan spiritual, memperkuat pesan ketulusan serta penghormatan terhadap tradisi.
Sebagai puncak acara, Yura Yunita tampil penuh emosi dan kehangatan. Suaranya yang kuat namun intim membuat ribuan penonton larut dan bernyanyi bersama hingga lagu terakhir. Penampilan tersebut menutup perjalanan Suara Loka 2025 dengan pesta kembang api yang menghiasi langit Surabaya.
Dengan berakhirnya Suara Loka 2025, Antara Suara dan Bank Mandiri menyatakan siap melangkah ke fase berikutnya dengan konsep yang lebih besar dan berwarna. Rangkaian keseruan Suara Loka Festival dapat disaksikan kembali melalui akun Instagram resmi @suaralokafestival yang menampilkan dokumentasi penampilan hingga cerita di balik layar perjalanan festival tahun ini. (q cox, tama dini)












