NasionalPeristiwaPolitik

Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir Serukan Penguatan Literasi Digital dan Persatuan Untuk Hadapi Disrupsi AI

137
×

Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir Serukan Penguatan Literasi Digital dan Persatuan Untuk Hadapi Disrupsi AI

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Wakil Ketua DPR RI Profesor H Adies Kadir, menegaskan bahwa perkembangan kecerdasan buatan (Articial Intelegent) bisa bermakna ganda, kecerdasan tersebut bisa membantu tugas manusia sehari-hari, namun disisi lain kalau tidak dicermati dan diantisipasi dapat disalahgunakan untuk mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa.

Hal ini disampaikan Adies Kadir saat menggelar reses di Gedung serba guna Kali Kedinding Kecamatan Kenjeran Kota Surabaya, yang dihadiri oleh ribuan warga.

Politisi Partai Golkar yang menyandang gelar Profesor ini mengatakan, perkembangan teknologi dalam bentuk kecerdasan tidak bisa dihindari, karena kita masuk dalam fase bagian dari perkembangan jaman yang terus bergerak, untuk itu pihaknya akan terus mendorong program literasi digital bagi masyarakat Surabaya.

“Kita lihat, dalam rekayasa kecerdasan buatan, satu foto bisa dibuat seolah-olah bagian dari peristiwa, padahal kenyataannya tidak seperti itu, makanya salah satu upaya efektif untuk mencegah masyarakat menjadi korban distrupsi informasi, adalah dengan upaya peningkatan lierasi digital, sehingga masyarakat bisa saring sebelum sharing, ” ungkapnya.

Presiden Prabowo Subianto, lanjut Wakil ketua Umum DPP Partai Golkar ini, terus berupaya melaksanakan tujuan nasional kita berbangsa dan BerNegara yakni mencerdaskan kehidupan bangsa dan mensejahterakan rakyat Indonesia dengan mengambil kebijakan yang berkesinambungan seperti program Indonesia Pintar dan juga program kerakyatan yang lain yang merupakan ide genuine atas perenungan panjang sesuai dengan kebutuhan bangsa Indonesia yakni sekolah rakyat, makan bergizi gratis, koperasi desa merah putih, ketahanan pangan dan ketahanan energi.

“Kebijakan ini akan berhasil mana kala rakyat menjaga nilai persatuan dan kesatuan bangsa, agar tidak mudah diadu domba oleh kekuatan lain yang bisa menghambat program itu berhasil dalam membawa Negara Indonesia menuju Negara yang adil dan Makmur dimasa yang akan datang,” paparnya.

Untuk itu, lanjut Ketua Umum DPP Ormas MKGR ini, pihaknya berpesan kepada warga Surabaya untuk terus menjaga nilai-nilai persatuan bangsa, mengingat Surabaya ibu kota Jawa Timur yang terbukti selama ini menjadi laboratorium mini kebhinekaan Indonesia.

“Saya berpesan kepada Bapak dan Ibu sekalian, mari kita jaga keberagaman Indonesia, agar kehidupan yang harmonis tetap terselenggara, karena sejak jaman pra kemerdekaan Indonesia, Surabaya sudah dikenal sebagai kota yang damai dalam bingkai keberagaman, ” tegasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Surabaya Arif Fathoni mengatakan, kegiatan reses DPR RI yang dilakukan oleh Wakil Ketua DPR RI Profesor Adies Kadir disamping merawat jalinan silaturrahim yang selama ini sudah terjalin baik dengan masyarakat, juga untuk memastikan apakah program yang selama ini diberikan kepada masyarakat Surabaya sudah tepat sasaran maupun tepat guna.

“Sudah puluhan ribu warga Surabaya yang berhasil mendapatkan program beasiswa PIP dan KIPK yang diusulkan oleh Profesor Adies Kadir, hari ini beliau turun memastikan manfaat program tersebut dengan berinteraksi langsung dengan para wali murid, Alhamdulillah, beliau juga memberikan bonus tambahan untuk operasional Pendidikan ke wali murid yang hadir, ” jelasnya.

Dalam sambutannnya, pria yang akrab disapa Toni ini menyampaikan, Profesor Adies Kadir ini termasuk pelayan masyarakat di DPR RI yang hanya mengenal rumus politik pembagian, karena banyak sekali kemanfaatan yang telah dibagikan kepada masyarakat Surabaya dan Sidoarjo selama ini tanpa memandang latar belakang politik warga.

“Kalau beliau ( Adies Kadir) hanya kenal rumus perkalian, maka yang dapat manfaat hanya pendukung beliau saja, namun kenyataannya kebaikan beliau berikan kepada semuanya, dalam agama diajarkan menebar kebaikan pasti akan berbalas kebaikan, itulah hakikat politik sebagai jembatan pengabdian, ”pungkasnya. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *