SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Semarak serangkaian kegiatan mahasiswa baru Universitas Airlangga telah sampai di pengujung acara. Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) 2018 UNAIR atau biasa dikenal dengan nama Amerta itu resmi ditutup pada Sabtu siang (11/8/2018).
Gubernur Jawa Timur terpilih yang sekaligus alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Khofifah Indar Parawansa turut hadir menutup kegiatan tersebut bersama Rektor UNAIR Prof. Dr. Muhammad Nasih, S.E., MT., Ak., CMA., beserta jajaran pimpinan.
Dalam kesempatan itu pula, Khofifah turut menyampaikan paparan sekaligus motivasi kepada sebanyak 6.780 mahassiswa baru.
Khofifah membuka memori perjuangannya pada Maret 1998 saat menjadi juru bicara untuk menyampaikan orasi reformasi politik 1998, yang kala itu aktif menyuarakan gagasan soal demokrasi.
“Yang pada akhirnya, pemilihan langsung yang tertuang dalam UU saat ini merupakan buah dari perjuangannya bersama mahasiswa kala itu. Yang kini berupa pemilihan pemimpin mulai presiden hingga kepala daerah langsung dipilih rakyat, hal itu merupakan bentuk penghargaan kepada hak-hak suara rakyat” ucap Gubernur Jatim terpilih ini.
Kepada mahasiswa baru, Khofifah mengingatkan atas hadirnya era baru Revolusi Industri 4.0. Menurut dia, diperlukan kolaborasi antar elemen untuk menghadapinya. Termasuk di dalamnya adalah perguruan tinggi. Khususnya Universitas Airlangga. “Suka tidak suka semuanya mesti bersiap,” tegasnya.
Khofifah juga menyebut UNAIR sebagai salah satu lokomotif penting dalam mempersiapakan generasi muda menghadapi era itu. Khususnya di Jawa Timur.
Tidak hanya itu, Khofifah juga turut mengapresiasi langkah sekaligus target UNAIR untuk masuk jajaran 500 World Class University pada 2020. Menurut dia, fakultas dan program studi di UNAIR sudah memenuhi kualifikasi untuk bisa mendorong lokomotif Revolusi Industri 4.0.
“Revolusi Industri 4.0 menjadi penting sebagai transparansi, akuntabilitas, dan layanan. Termasuk didalamnya adalah efisiensi program kita,” tuturnya.
Selain itu, kepada mahasiswa, Khofifah berharap keaktifan dalam merespons gejala sosial kemasyarakatn. Khususnya di Jawa Timur. Mengingat, dia terpilih menjadi gubernur Jawa Timur yang pada pemilihan kepala daerah serentak kemarin pasangannya meraup suara terbanyak di Indonesia.
Selanjutnya Khofifah meminta jajaran civitas akademika UNAR bersinergi. Juga, memberikan masukan, meluruskan, dan mengingatkan bila ada kebijakan yang kurang. Termasuk mengapresiasi terhadap capaian positif pemerintah. Terutama Jawa Timur.
Khofifah menekankan mahasiswa baru fokus pada pendidikannya masing-masing untuk benar-benar menjadi ksatria bagi Indonesia. Kstaria kesehatan, ksatria ilmu sosial, maupun bidang lain untuk kemajuan bangsa dan negara.
Sementara itu, dalam sambutannya, Prof. Dr. Muhammad Nasih, S.E., MT., Ak., CMA., menekankan pada kebijakan peningkatan mutu UNAIR yang disingkat BEST. Berikut beberapa paparannya:
“Mahasiswa mesti tahu, paham, dan meresapi kebijakan peningkatan mutu BEST UNAIR. Yakni, Based on Morality; Excelent academik, research, and development community; Strong academic culture; dan Target oriented,” paparnya.
Selain itu, dalam sambutannya, rektor UNAIR memberikan tugas sepada seluruh mahasiswa baru, diantaranya meminta mereka menuliskan kebijakan mutu pendidikan UNAIR, yaitu BEST di sebuah kertas. Juga meminta agar mereka menuliskan sepuluh larangan bagi mahasiswa UNAIR. Kemudian, tulisan tersebut diminta ditaruh atau ditempel di meja belajar, juga kamar, mahasiswa baru, selanjutnya difoto dan dikirimkan ke direktorat pendidikan UNAIR.
“Kepada mahasiswa yang tidak melakukan hal itu, lanjut Prof. Nasih, yang bersangkutan tidak dapat mengambil sertifikat PKKMB 2018 UNAIR,” tandasnya.
Pada akhirnya, Prof Nasih menekankan akan pentingnya kolaborasi segenap civitas akademika UNAIR dalam meningkatkan kualitas serta mutu pendidikan di UNAIR. Khususnya menumbuhkan sikap tanggung jawab sebagai mahasiswa dan civitas akademikan UNAIR. Terutama dalam mengejar target masuk 500 World Class University.
Perlu diketahui, Prof. Nasih dalam sambutannya juga menggelar kuis berhadiah voucher uang Rp. 200.000 kepada mahasiswa baru.
Sejumlah mahasiswa tampak bersemangat dan antusias. Meski salah menjawab beberapa pertanyaan, mereka tetap mendapatkan apresiasi dari rektor UNAIR. Atas penutupan kegiatan tersebut, mahasiswa baru bakal mengikuti kuliah aktif pada Senin, (13/8/2018). Sumber PIH UNAIR (q cox)