Hukrim

Laka Berujung Aniaya, Lia Vinata Tergeletak Lemah di Rumah Sakit

92
×

Laka Berujung Aniaya, Lia Vinata Tergeletak Lemah di Rumah Sakit

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Berdasarkan Infatient Referral (surat rujukan) dr Agoes Wllyono Sps, Lia Vinata (31) harus menjalani rawat inap di salah satu ruang perawatan di Rumah Sakit (RS) National Hospital Surabaya barat.

Saat media ini mengunjungi, Minggu (9/9/2018) perempuan cantik berusia 31 tahun ini masih tergeletak lemah. Ia sejak Jum’at (7/9/2018) pagi harus menjalani pemulihan akibat penganiayaan dari perempuan bernama Melissa Gustin.

Lia mengaku, penganiayaan yang dialaminya bermula saat dia pulang dari mengantar anaknya di Singapore National Academy (SNA) di kawasan perumahan Citraland pada Kamis (6/8/2018) sekitar pukul 08.15 WIB.

Saat itu, perempuan yang tinggal di Perumahan Dian Istana ini mengendarai mobil Mercedez Benz C250 AMG. Saat hendak berbelok ke arah kanan di Jalan Telaga Utama, tak jauh dari toko ritel Superindo, tiba-tiba sebuah mobil Mazda Biante menabraknya dari arah kiri.

“Ketika mobil saya ditabrak, saya minggir. Dia (penabrak) juga minggir. Anehnya dia tidak keluar dari mobil,” kata Lia.

Pemilik rambut panjang sepunggung ini lantas turun dari mobil mewahnya dan menghampiri si penabrak, yakni Melissa Gustin. Lia kemudian mengetuk kaca pintu mobil Melissa.

Namun yang bersangkutan enggan keluar hingga akhirnya Lia mengambil dompet koin kecil dari mobil Melissa dan dibuang keluar. Tindakan Lia ini lantas memancing Melissa keluar mobil.

“Saya minta dia (Melissa) bertanggungjawab. Eh malah dia marah dan justru menganiaya saya. Dia menarik baju dan memukul bahu saya. Saya tidak tahu berapa kali dia memukul,” ujarnya sembari menunjukkan bahu tangan kirinya yang lebam.

Alih-alih bertanggungjawab, Melissa, kata Lia, justru memanggil beberapa anggota keluarganya, termasuk ayahnya ke lokasi kejadian.

Di lokasi kejadian, pihak Melissa mengaku bahwa dirinya adalah orang kaya, pengusaha dan memiliki banyak pekerja. Bahkan, saat itu ia berhasil memanggil beberapa oknum pihak keamanan ke lokasi kejadian.

Tak kunjung ada niatan baik dari Melissa, akhirnya Lia melaporkan kasus penganiayaan ini ke Polsek Lakarsantri. Laporan itu tertuang dalam surat LP Nomor : B/234/B/IX/YAN.2.5./2018/JATIM/RESTABES/SEK LAKARSANTRI.

“Saya ingin masalah ini menjadi perhatian serius pihak kepolisian. Jangan mentang-mentang dia (Melissa) orang kaya terus kasus ini tidak ditindaklanjuti,” harap perempuan kelahiran Kediri ini.

Saat dikonfirmasi wartawan, Kapolsek Lakarsantri Kompol Dwi Heri Sukiswanto membenarkan adanya laporan dugaan kasus penganiayaan yang dialami Lia. Seperti yang dilansir kompas.com, perwira polisi berpangkat satu melati ini juga mengatakan bahwa pihaknya telah memproses kasus laka lantas dalam peristiwa tersebut.

“Kasus ini kedua pihak saling lapor. Pihak MG juga melapor dugaan pemukulan, namun laporannya di Polrestabes, bukan disini (Polsek Lakarsantri, red),” terangnya. (q cox)

Foto: Dengan kondisi lemah, Lia Vinata memberikan keterangan ke wartawan diruang rawat inap RS National Hospital Surabaya. Melissa Gustin (terlapor) berpangku tangan saat di lokasi kejadian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *