SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Rapat koordinasi GP Ansor, Banser dan Garda Bangsa dengan para tokoh dan Kiai NU ternyata dihadiri oleh juga oleh Kombes Pol M Iqbal Kapolrestabes Surabaya. Kabar ini disampaikan oleh Sekretaris GP Ansor PCNU Kota Surabaya, M Faridz Afif.
“Saat kami koordinasi dengan para Kiai NU, pak Kapolrestabes juga hadir, berharap agar para Kiai turut membendung semangat para pemuda Ansor, Banser dan Garda Bangsa, namun rupanya tidak mendapatkan respon,” ucapnya kepada Suarapubliknews.net, Sabtu (1/4/2017) pukul 17.15 wib.
Akhirnya, kata Afif, permintaan penggagalan aksi HTI dikoordinasikan lagi dengan Kapolda, dan alhamdulillah mendapatkan respon yang baik, karena Kapolrestabes spontan diberikan wewenang penuh untuk mencegah, menghalau bahkan membubarkan jika tetap dilaksanakan, maka sekarang bergantung kepada hasil koordinasi Polrestabes dengan HTI.
“Petunjuknya, jika mereka tetap berkumpul, maka massa akan ditahan di lokasi Masjid Agung, dan dilarang untuk melakukan konvoi, apalagi membawa spanduk, poster dan umbul-umbul atau semacamnya, karena pihak manajemen Masjid Agung juga melarang kegiatan seperti itu,” tambahnya.
Namun Afif juga menegaskan jika pihaknya akan tetap siaga dan mewaspadai dengan cara memantau langsung kegiatan yang akan digelar HTI di Masjid Agung Al Akbar.
“Untuk melakukan pantauan, kami akan tetap siaga di dekat lokasi, apakah mereka (HTI-red) masih komitmen apa tidak, jika tidak, maka kami dengan terpaksa akan melakukan tindakan, namun tetap bergandengan dengan pihak Kepolisian,” tegasnya.
Sementara menurut M Iqbal Kapolrestabes Surabaya, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan HTI dan membuahkan hasil yang positip yakni bersedia menggagalkan rencana aksinya, tetapi bukan karena pertimbangan mengabulkan permintaan pihak manapun.
“Yang harus diketahui, Polisi tidak boleh ada kesan berafiliasi dengan pihak manapun, dan pembatalan rencana aksi ormas HTI kali ini adalah murni hasil koordinasi kami sebagai penanggung jawab keamanan dengan mereka (HTI-red),” ucap Polisi yang tercatat memang piawai bahkan ahli dibidang komunikasi massa ini.
Untuk diketahui, Minggu (2/4/2017) besok, rencananya HTI akan menggelar tablig Akbar dalam rangka memperingati Isro’ Mi’roj Nabi Mohammad SAW. Peringatan itu dilakukan dengan cara konvoi dari Masjid Al Akbar Surabaya menuju frontage road Jalan Ahmad Yani. Aksi akan dilakukan mulai Pukul 06.00 WIB-09.00 WIB.
Namun belakangan Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Kota Surabaya dan seluruh Badan otonom PCNU Kota Surabaya menolak rencana aksi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada tabligh akbar di Frontage Road Ahmad Yani Minggu besok, karena mengusung propaganda pembentukan negara khilafah.
Sebagai bentuk penolakan tersebut, GP Ansor akan memblokade arak-arakan massa HTI dari Masjid Al-Akbar menuju frontage road Jalan Ahmad Yani. GP Ansor akan mengerahkan 1500 personel Banser dan Pagar Nusa untuk menghalau massa HTI yang diperkirakan berjumlah 5000 orang. (q cox)