MALANG (Suarapubliknews) – Berada di ketinggian 1.115 meter diatas permukaan laut, lokasi Wisata Ritual KRATON Gunung Kawi memang memiliki daya tarik tersendiri bagi para wisatawan, baik lokal, regional maupun nasional.
Betapa tidak, di area ini telah terbangun lima (5) tempat ibadah sebagai wujud kerukunan antar umat beragama diantaranya Vihara Kwan Im, Pure Kawijayan, Gereja GKJW Gasmawani, Mushola Al Maarif, Sanggar Pamujandan, dan ke depan bakal segera direalisasikan pembangunan Gereja Katolik.
Menurut keterangan Winarto koordinatos wisata (Korwis) Kraton Gunung Kawi yang memiliki latar belakang anggota Polisi Hutan (Polhut) BKPH Kepanjen wilayah Gendogo, pihaknya masih menunggu peran investor untuk pengembangannya.
“Secara konsep telah disiapkan, yakni disamping pengembangan wisata ritual kami juga akan membuka wahana lain sebagai wisata alternatif yakni Rekreasi dan Agrobisnis, karena lahan yang telah disiapkan masih cukup luas,” ucapnya kepada media ini. Minggu (28/04/2019)
Namun, Winarto mengatakan jika kesemuanya sangat bergantung kepada investor. Oleh karenanya dibutuhkan kerjasama dengan berbagai pihak termasuk Pemda Kabupaten Malang untuk merealisasikannya.
“Lahan yang kami siapkan masih cukup luas, maka jika ada investor yang berminat untuk membangun wahana selain ritual, seperti rekreasi misalnya, itu masih sangat memungkinkan bahkan kami harapkan sebagai destinasi alternatif,” tandasnya.
Pasalnya, kata Winarto, Perhutani masih akan memberikan kesempatan kepada investor yang ingin masuk, tetapi harus melalui proses yang sudah diatur. Termasuk hasus melalui koordinator wisata.
Terbaru, Winarto mengaku jika pihaknya juga telah memulai pengembangan di sektor agrobisnis yakni menaman tumbuhan kopi jenis Arabica asal Aceh yang ternyata hasil panennya lebih baik dari aslinya.
“Hasil tes dari para pakar kopi, ternyata kualitas biji hasil produksi kami lebih baik dan rasanya lebih enak dari hasil produksi asalnya (Aceh-red),” tuturnya.
Winarto berharap, suatu saat bisa mewujudkan angan-angannya yakni membangun kedai kopi hasil produksinya di sekitar area wisata ritual KRATON dengan label yang telah disiapkan yakni “KOPI LERENG KAWI”.
Diketahui, secara administratif, Keraton Gunung Kawi terletak di Dusun Gendogo, Desa Balesari, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang. Lokasinya berada tepat di kaki Gunung Kawi dan di tengah-tengah kesejukan hutan pinus yang dikelola Perhutani.
Untuk mencapai lokasi ini dari Kota Malang bisa melalui dua jalur, yaitu melewati Wagir atau arah Kepanjen tujuan Gunung Kawi. Namun biasanya pengunjung melewati Wagir karena jarak tempuhnya yang lebih pendek. Panorama di sepanjang jalan menuju Gunung Kawi juga terbilang indah.
Secara pengelolaan hutan terletak di petak 175e, RPH Gendogo, BKPH Kepanjen, KPH Malang dengan luas baku 1,3 ha. Keraton ini berada di ketinggian 1.115 mdpl dengan suhu 22 hingga 24 derajat Celsius dengan topografi landai dan curah hujan rata-rata 1.300 mm/tahun. Dari Kota Malang, jaraknya sekitar 32 kilometer. (q cox)