TAKALAR-SULSEL (Suarapubliknews) – Akibat kekeringan yang melanda Kelurahan Bulukunyi Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, warga setempat dan sekitarnya yang mayoritas petani merasa khawatir gagal panen.
Betapa tidak, tingkat curah hujan yang sangat minim dan tak adanya aliran air dari irigasi waduk Pammukulu menjadikan pertanian warga mengalami problem serius.
Selain itu, ketersediaan sumur bor yang keberadaannya juga minim tak lagi mampu memenugi kebutuhan air seluruh persawahan warga.
Supriadi Namba salahsatu petani di Kelurahan Bulukunyi berharap agar Pemkab Takalar melalui Dinas Pertanian memberikan perhatian serius terkait keluhan masyarakat soal kurangya pengairan untuk pertanian.
“Tentunya kami butuh beberapa sumur untuk cadangan ketersediaan air jika terjadi musim kemarau seperti ini,” pinta Supriadi Namba melalui media ini. Sabtu (25/05/2019)
Supriadi Namba berharap keluhannya mendapatkan respon positip dari pihak terkait, agar kekhawatirannya soal ancaman gagal panen dan kerugian yang saat ini dihadapi bisa mendapatkan solusi.
“Karena ini sangat berkaitan dengan ketahanan pangan dan peningkatan pertumbuhan ekonomi di bidang pertanian di Kelurahan Bulukunyi,” pungkasnya. (q cox, Wahyu)