Tersebarnya “Buku Putih” yang berisi tentang kronologis perjalanan Persebaya sejak tahun 2000-2012 membuat Shaleh Mukadar terpaksa angkat bicara. Terkesan tidak terima, Shaleh Mukadar menuding bahwa isi buku putih merupakan hasil rekayasa yang bermuatan fitnah karena merupakan rangkuman asumsi sepihak, namun mengakui bahwa Persebaya 27 belum melunasi gaji sejumlah pemainnya.
SURABAYA (SPNews) – Menanggapi soal adanya “Buku Putih” yang diterbitkan oleh kelompok pendukung Persebaya ISL tentang kronologis Persebaya, Shaleh Mukadar yang saat ini mengaku sebagai pendukung lantaran tidak lagi aktif turut mengurusi Persebaya 27 menganggap bahwa si penulis tidak mengerti soal Persebaya yang sebenarnya.
“Apanya yang mau dikomentari buku putihnya saja jadi bahan tertawaan bahwa yang nulis nggak pernah tau perjalanan Persebaya, sehingga nulisnya hanya berisi fitnah dan asumsi,” jawab Shaleh Mukadar via SMS ponselnya. (4/1/13)
Namun Sahleh Mukadar yang selama ini dikenal sebagai orang yang membidani lahirnya Persebaya 27 tidak menampik kabar bahwa organisasi yang pernah menjadi binaannya sedang mengalami krisis keuangan sehingga tidak mampu membayar gaji sejumlah pemainnya.
“Hampir semua pemain di semua klub di Indonesia seperti itu dan kita tetap berupaya untuk hak pemain diberikan dan kita tidak akan menggunakan cara-cara premanisme untuk merampas hak pemain,” kilahnya.
Sebagai orang yang mendapat tudingan actor intelektual di balik aksi Bonek di Balai Kota Surabaya, Shaleh Mukadar mengaku bahwa dirinya saat ini tidak lagi menjadi bagian dari pengurus di Persebaya 27 sejak tahun 2010.
“Persebaya Surabaya ( 1927 ) oleh PT.PI tahun 2010 diserahkan pengelolaannya kepada PT.PPI hingga saat ini jadi seluruh tanggung jawab, manajemen dan kondisi keuangan Persebaya yang paling tau mereka artinya bahwa sudah sejak Oktober 2010 saya tidak lagi mengurus Persebaya,” tangkis politisi gaek tingkat provinsi asal PDIP ini.
Namun demikian Shaleh Mukadar tidak menampik bahwa dirinya memang selama ini tetap membantu gerakan Persebaya 27 untuk mendapatkan pengakuan dari PSSI.
“Saat ini saya hanya kembali membantu manajemen, , klub2internal pemilik Persebaya dan bonek untuk menuntut agar Persebaya Surabaya (1927) diakui oleh PSSI,”. Akunya. (q cox)