Kabut duka menyelimuti keluarga Wakil Walikota Surabaya Whisnu Sakti Buana, pasalnya Ir. Hj. Sudjamiek, MMT. Yang tidak lain adalah Ibunda Whisnu menutup mata untuk selamanya Kamis pagi (30/10/14). Almarhumah yang juga istri Tokoh Besar PDIP Jawa Timur Almarhum Sutjipto ini meninggal dunia karena penyakit gagal ginjal di RS Darmo Surabaya.
SURABAYA (SPNews) – Almarhumah meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan selama dua pekan. Meski sempat tersadar dari koma dua hari lalu, namun Tuhan berkehendak lain. Menurut informasi di lingkungan Rumah Sakit, kondisi Sudjamiek yang sudah membaik mendadak drop sekitar pukul 03.00 dinihari.
”Sebenarnya kondisi pasien sudah perlahan sadar. Namun, memasuki tengah malam kondisi pasien tiba-tiba drop hingga anval,” ujar salah seorang perawat yang menolak menyebut identitasnya ini. Sudjamiek menghembuskan nafas terakhir diketahui sekitar pukul 04.30.
Sebenarnya almarhumah sempat menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Singapura beberapa waktu lalu. Dari situlah diketahui kalau almarhum mengalami gagal ginjal. Fungsi ginjalnya tinggal 30 persen. Ssempat disarankan pihak medis di rumah sakit Singapura untuk melakukan dua cara yakni transpalansi ginjal atau cuci darah.
“Hanya saja pihak keluarga memilih cuci darah. Ini dikarenakan dua ginjalnya tidak berfungsi optimal. Kalau misalnya yang tidak berfungsi satu, mungkin bisa diganti. Tapi ini dua-duanya,” tambahnya.
Jenasah wanita berusia sekitar 68 tahun ini selanjutnya dibawa menuju Kamar Jenasah, setelah dilepas seluruh alat bantu selang dan infus dari Kamar ICU. Tak banyak kata yang bisa terucap dari Whisnu, anak bungsu dari tiga bersaudara ini.
Hampir dua jam, Whisnu yang juga Ketua DPC PDIP Kota Surabaya ini begitu merasakan duka mendalam. Dengan mengenakan kemeja berwarna cokelat motif kotak-kotak, politisi partai berlambang banteng moncong putih ini, terus mendampingi jenasah sang Ibu tercinta hingga dimasukkan kedalam peti jenasah. ”Kami atas nama keluarga mohon doanya, dimaafkan kalau Ibu pernah ada kesalahan,” ujarnya.
Setelah disucikan, jasad Sudjamiek selanjutnya dikafani dan dimasukkan kedalam peti untuk dibawa menuju rumah duka Jalan Pakis Tirtosari Nomor 18 Surabaya.
Kondisi duka juga terlihat di kediaman almarhumah. Ratusan pelayat sejak pagi sudah menunggu kedatangan jenasah Sudjamiek. Selain kader dan pengurus DPC PDIP Surabaya, beberapa politisi juga terlihat. Salah satunya, Mantan Walikota Surabaya Bambang DH, yang juga politisi PDIP Jawa Timur. Sedangkan Walikota Surabaya Tri Rismaharini didampingi seluruh Pejabat Teras Balai Kota dan Kepala SKPD Pemerintah Kota Surabaya hadir dan berbaur bersama pelayat untuk bertakziah.
Risma sendiri yang mempimpin pemberangkatan jenasah di pemakaman. “Hari ini kita semua kehilangan sosok beliau. Karena beliau banyak memberikan pelajaran tentang kemanusiaan,” ujar Risma. Sebelumnya jenasah disholatkan di Masjid AlHidayah yang berada tidak jauh dari rumah duka.
Selama masa hidupnya, Almarhumah Ir. Hj. Sudjamiek, MMT., lebih banyak mensuport sang suami dari balik layar politik. Sudjamiek pernah berkecimpung dalam organisasi Sarinah, dan menjadi tokoh sentral di Jawa Timur.
Jenasah Ibu dari tiga anak tersebut kemudian dimakamkan disamping sang suami yang telah meninggal 3 tahun lalu dikawasan Taman Pemakaman Umum (TPU) Keputih Surabaya. (q cox, Why)