Kondisi lingkungan lokalisasi Dolly dan Jarak menjelang detik–detik penutupan kian memanas. Pagi tadi (13/6), ratusan warga yang terlibat aksi damai pembagian sembako akhirnya dibubarkan oleh warga lokalisasi dan aktifis Front Pekerja Lokalisasi (FPL) karena dianggap menudukung program penutupan lokalisasi.
SURABAYA (SPNews) – Demo damai yang dianggap mendukung penutupan lokalisasi ini diduga menggerakkan masa bayaran. Meski beberapa diantara warga yang mengikuti merupakan warga dari RT 5 dan 6 RW 11 Kelurahan Putat Jaya, yang selama ini konsisten menyerukan penolakan penutupan Dolly dan Jarak.
”Mereka hanya beberapa saja kok, justru yang banyak itu dari warga sekitar Mataram dan Makam Putat,” kata Sutohir Ketua RW 11 yang ditemui di Kantor Kelurahan Putat Jaya.
Sutohir mengaku kaget dengan aksi yang dilakukan. Meski demikian, adanya rencana demo damai ini sudah tercium warga kontra penutupan sejak kemarin sore. Diterangkan Sutohir, kecurigaan tersebut bermula saat sebuah truk besar bermuatan beras mendatangi kantor makam Putat. Berton-ton beras dan sembako diberikan kepada warga. Awalnya, pemberian ini ditunggangi isu bahwa berasal dari Salah satu Capress.
”Waktu kita telusuri, ternyata paket sembako ini dari Kecamatan Sawahan Surabaya. Bahkan, warga juga diiming–imingi untuk ikut aksi hari ini dengan ditambahi uang Rp 30 ribuan,” kata Sutohir.
Tentu saja hal tersebut sontak membuat warga yang selama ini kontra penutupan melakukan pembubaran. Sebab, aksi yang digelar turut meminta dukungan warga dengan menanda tangani spanduk putih bertuliskan Dukung Penutupan Lokalisasi.
Warga yang sempat membubarkan aksi demo bayaran ini juga mengamankan bukti sembako yang akan diberikan. Diantaranya, paket beras, lima buah mie instan, satu liter minyak goreng. Sayangnya, uang tunai yang dimaksud tidak berhasil disita oleh warga.
Sementara itu, adanya dugaan pemberian paket sembako dan aksi yang direncanakan dibantah keras oleh Lurah Putat Jaya Bambang Hartono.
”Sudahlah jangan membuat suasana tambah kisruh, saya gak tahu apa-apa. Malah saya diberi tahu pihak Polisi kok kalau ada aksi seperti ini,”katanya saat dikonfirmasi. Bambang mengaku tidak tahu menahu dengan adanya aksi dan informasi pembagian sembako ini. (q cox, Why)