Usai nongkrong dengan teman-teman, seorang Calon Legislatif (Caleg) dari Partai Golkar harus kehilangan tas berisi barang-barang berharga di parkiran Tunjungan Plasa (TP) lantai 2-A, Senin (22/4), pukul 21.30 Wib.
SURABAYA (SPNews) – Bernama Ismet Rama (47), warga jalan Granting No. 45 Surabaya menceritakan, malam itu, sekitar pukul 18.30 Wib, ia dan Adhi (35), warga Jalan Tenggilis Utara Surabaya menuju ke TP untuk nongkrong di sebuah café.
“Awalnya saya di kantor PWI. Kemudian, saya dijemput Adhi, teman saya. Kami ke sana dengan mengendarai mobil Toyota Yarris warna putih dengan nopol L 1867 DZ milik Adi. Sesampainya di TP, saya kelupaan tas ransel warna Coklat milik saya tertinggal di dalam mobil, “ ujar Ismet ditemui di Mapolsek Tegalsari, Senin (22/4).
Karena harus kembali ke kantor PWI karena sepeda motor masih terparkir di sana, lanjut Ismet, kami kemudian bergegas ke mobil. Sesampainya di parkiran mobil, Adhi terkejut karena begitu membuka pintu dengan anak kunci mobilnya, alarm mobil tidak aktif.
“Saya langsung kaget melihat tas coklat milik saya yang berada di jok belakang, sudah tidak ada. Setelah kami melihat ke lubang kunci, ternyata lubang kunci mobil milik Adhi ini sudah rusak seperti bekas congkelan, “ ungkap Ismet.
Masih menurut Ismet, ikhwal hilangnya barang-barang milkiknya di parkiran mobil tersebut kemudian dilaporkan ke petugas parkir yang bertugas malam itu. Karena pihak pengelola parkir tidak tanggungjawab dan cenderung tidak mau tahu, kasus ini kemudian dilaporkan ke pihak kepolisian.
Kepada polisi, caleg nomor urut 2 dari Partai Golkar yang masuk dalam Daftar Calon Sementara (DCS) KPU ini mengaku sudah kehilangan tas warna Coklat yang berisi kamera poket merk Nikkon, hard disk external, cincin Safir, jaket Golkar, surat-surat pencalegan dirinya sehingga jika ditotal, kerugian yang dialaminya sekitar Rp. 4 juta.
Yang membuat Ismet sedih adalah data-data yang berada di dalam Laptop dan hard disk external miliknya yang raib tersebut. Selain berisikan data-data pemetaan dan pemenangan partai Golar untuk wilayah Surabaya dan Jawa TImur, di dalam hardisk eksternal tersebut juga berisikan data-data korupsi beberapa dinas di Surabaya dan Jawa TImur. Selain itu juga ada data-data tentang anggaran dari berbagai instansi pemerintahan.
Adhi, pemilik mobil juga menyayangkan keamanan area parkir di TP. Selain di area parkir itu gelap, tiap lantainya tidak dilengapi dengan kamera cctv. Petugas parkir yang bertugas malam itu juga tidak pernah terlihat melakukan pengecekan di seluruh lantai parkir.
Lalu bagaimana dengan hilangnya barang-barang milik Ismet tersebut? Imam Syafi’I, kepala koordinator parkir yang bertugas malam itu dengan tegas tidak ada kewajiban pihak pengelola parkir di TP untuk melakukan penggantian.
Sebagai bentuk tanggung jawab atas insiden ini, pihak pengelola hanya melakukan penggantian terhadap rusaknya kunci kontak mobil sisi depan sebelah kanan yang dicongkel pelaku.
Kanit Reskrim Polsek Tegalsari, Iptu Ricky Firman S, Amd mengatakan, saat ini kasus pembobolan mobil di parkiran TP ini masih dipelajari. Namun berdasarkan modus operandi yang ditemukan, ada kemungkinan dilakukan oleh sebuah kelompok spesialis pembobol mobil di parkiran pusat perbelanjaan.
“Di parkiran TP sendiri kasus pembobolan mobil sudah enam kali dalam satu tahun. Modus yang para pelaku gunakan berbagai macam, mulai pecah kaca hingga mencongkel kunci. Kami sudah berulang kali mengingatkan pengelola supaya memasang cctv di setiap lantai parkiran, namun tidak digubris, “ ujar Ricky.
Racky menambahkan, Tegalsari sendiri pernah menangkap pelaku spesialis pembobol mobil di parkiran pusat perbelanjaan. Apakah yang melakukan pembobolan ini adalah tersangka yang pernah tertangkap itu, masih butuh pengkajian ulang.(q cox, Elang)