SURABAYA (Suarapubliknews) – Setelah namanya masuk tiga besar dalam hasil penjaringan Bacawali dan Bacawawali di DPD Nasdem Surabaya, Vinsensius Awey memantabkan langkahnya dengan mendaftar ke Partai Gerindra.
Usai resmi mengembalikan formulir pendaftaran bacawali di Partai Gerindra hari ini, Jumat 15 November 2019 di Kantor DPC Gerindra Surabaya Jalan Gayungan, Awey menyampaikan sudah menyiapkan dua strategi.
Dua hal yang menjadi persoalan pokok saat maju dalam sebuah Pilkada melalui partai itu adalah pendanaan kampanye dan strategi pemenangan. Da ia menyatakan telah siap dengan keduanya.
“Jadi setiap partai mempunyai tantangan tersendiri dan di Gerindra selain visi misi calon yg diminta ada dua poin strategi ini sangat menarik,” kata Awey kepada media ini. Jumat (15/11/2019)
Menurut Awey, strategi pendanaan kampanye memiliki beberapa metode, yakni menggelar penggalangan dana, membuka sumbangan online, dan masih banyak hal lain. Metode penggalangan dana ini sangat efektif, apalagi cara ini pertama kali dilakukan oleh Barack Obama yang berhasil pada 2012 lalu.
“Pada pemilu yang digelar 6 November 2012, Barack Obama dari Partai Demokrat tidak saja menang suara secara meyakinkan namun juga menang dalam penggalangan dana,” kata Awey.
Mantan Legislator Surabaya periode 2014-2019 ini menjelaskan, bahwa dana sumbangan yang masuk untuk kampanye akan dilaporkan secara real time, agar tetap ada transparansi anggaran kampanye kepada partai, penyumbang, dan pendukung.
“Karena publik berhak mendapatkan informasi utuh tentang siapa saja donor di balik dana kampanye para kandidat,” tandasnya.
Namun, Awey mengaku akan menghindari pendanaan dari perusahaan atau perorangan yang tidak pada kepentingan umum masyarakat Kota Surabaya, agar upaya dan kinerja yang dilakukan tetap berjalan sesuai dengan visi misi untuk membangun dan mensejahterahkan rakyat.
Sementara terkait strategi pemenangan, Awey menyampaikan akan melakukan survei Pra-Pilwali. Sehingga proses demokrasi yang dapat diukur, dikalkulasi, dan diprediksi dalam proses maupun hasilnya.
“Survei ini pendekatan penting dan lazim dan terbukti berhasil dilakukan di negara maju dan di berbagai provinsi, kota dan kabupaten di Indonesia,” jelasnya.
Awey berpendapat, Pilwali saat ini sudah masanya meraih kemenangan berdasarkan data empirik, ilmiah, terukur, dan teruji.
“Selanjutnya melakukan pengelolaan hasil survey, setelah itu menggelar kampanye dengan target tertentu untuk dapat menjangkau sebanyak mungkin pemilih melalui apa yang saya sebut Micro-targeting,” terang mantan Ketua PP PMKRI 1996 – 1998 ini.
“Micro-targeting ini strategi pemasaran yang menggunakan data demografis dalam mengidentifikasi rasa ketertarikan setiap individu ataupun kelompok kecil tertentu,” pungkasnya.