SURABAYA (Suarapubliknews) – Tepat di hari ulang tahun Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menerima dua hibah Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Bank BNI).
CSR dari Bank Jatim berupa mobil sky walker dan dump truck. Sedangkan CSR dari Bank BNI berupa mobil box. Serah terima ini secara simbolis berlangsung di Balai Kota Surabaya, Rabu (20/11/2019).
Pada kesempatan itu, Wali Kota Risma mengucapkan terima kasih kepada Bank Jatim yang sudah memberikan sumbangan berupa dump truk dan sky walker. Nantinya, sky walker ini akan digunakan untuk melakukan pembenahan Penerangan Jalan Umum (PJU), mengingat banyaknya peran PJU di kampung-kampung.
“Sebenarnya sky walker ini kan manfaatnya dua. Pertama untuk (membenahi, red) PJU dan yang kedua adalah untuk perantingan pohon. Apalagi saat ini cuacanya sangat luar biasa karena itu kita butuh peralatan dan persiapan yang lebih matang,” kata Wali Kota Risma setelah serah terima.
Ia menjelaskan, dalam menghadapi cuaca saat ini, pihaknya memastikan telah melakukan berbagai persiapan. Mulai dari perantingan pohon hingga mempersiapkan segala peralatan di 29 pos yang ada. “Jadi 29 pos ini siap menangani segala kemungkinan yang ada, dan kami sudah mempersiapkan itu,” jelasnya.
Sedangkan untuk bantuan dump truk, Wali Kota Risma menyebut, nantinya bakal digunakan untuk membantu percepatan pengangkutan. Apalagi, saat ini masyarakat Kota Surabaya sering melakukan kerja bakti. Oleh karena itu, kendaraan ini dapat digunakan untuk pengangkutan barang-barang lain yang tidak bisa diangkut oleh mobil compactor.
“Karena kalau masyarakat kerja bakti isinya bermacam-macam. Kadang ada pengerukan saluran, ada kursi tamu, sofa dan lainnya. Jadi kami angkutnya pakai dump truk,” ungkapnya.
Sementara itu, Pemimpin Cabang Utama Bank Jatim, Johanes Koento mengatakan, penyerahan CSR ini sengaja diberikan bertepatan di hari ulang tahun Wali Kota Risma. Harapannya, agar di momentum ini Wali Kota Risma selalu mengingat Bank Jatim.
“Memang sengaja bertepatan dengan ulang tahun beliau (wali kota), agar ibu selalu teringat kepada Bank Jatim,” kata Koento.
Koento mengungkapkan, setiap tahun Bank Jatim rutin mendukung program Pemkot Surabaya melalui CSRnya. Bahkan tak tanggung-tanggung untuk tahun depan, pihaknya mengaku akan memberi bantuan dengan inovasi lain tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.
“Tahun depan kita ada variasi lain sesuai dengan kebutuhan pemkot, yang penting semua untuk kepentingan masyarakat,” jelasnya.
Seusai menerima CSR dari Bank Jatim, Pemkot Surabaya kemudian menerima hibah CSR dari Bank BNI berupa satu unit mobil box. Penyerahan bantuan itu secara simbolis diterima oleh Wali Kota Risma.
Head of Region BNI Wilayah Surabaya, Muhammad Gunawan Putra mengatakan, mobil box ini digunakan untuk mengangkut laundry hotel yang bekerja sama dengan pemkot khususnya eks lokalisasi dolly.
“Tujuannya adalah berpartisipasi membangun perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, khususnya di kawasan eks lokalisasi,” kata Gunawan sapaan akrabnya.
Gunawan berharap, dengan adanya CSR mobil box ini dapat mempercepat proses pengangkutan hasil laundry dari hotel-hotel yang kerjasama dengan pemkot.
“Karena dengan adanya mobil box ini bisa mempercepat proses pengangkutan hasil laundry yang kerjasama dengan Pemkot Surabya,” katanya.
Sementara itu, Wali Kota Risma mengungkapkan, bantuan mobil box dari BNI 46 akan digunakan untuk membantu usaha Laundry warga eks lokalisasi Dolly di Kecamatan Sawahan. Sebab, selama ini usaha warga eks lokalisasi Dolly yang difasilitasi pemkot itu ordernya terbilang banyak.
“Sebetulnya kita butuh banyak (mobil box) untuk pengiriman,” kata Wali Kota Risma.
Kendati demikian, Wali Kota Risma bersyukur dengan bantuan satu unit mobil box tersebut. Ia berharap, mobil box ini bisa mempercepat proses pengiriman barang-barang yang dilaundry. Apalagi, jumlah laundry dari hotel biasanya banyak.
“Biasanya kita tempatkan di satu lokasi,” katanya.
Selama ini, Pemkot Surabaya membantu menyiapkan ruangan yang digunakan sebagai tempat usaha laundry bersama. Usaha laundry tersebut tak dikelola perorangan, melainkan melalui koperasi. (q cox)