SURABAYA (Suarapubliknews) – Cuaca ekstrem di wilayah Kota Surabaya telah berakibat buruk terhadap kemanan dan kenyamanan warga, bahkan ambruknya pohon akibat curah hujan yang disertai angin kencang telah memakan korban.
Kondisi ini menjadi keprihatian sekaligus perhatian DPRD Surabaya yang spontan menyorot keberadaan papan reklame, karena konstruksinya yang berukuran besar juga sangat rawan terkena hempasan angin yang kencang.
Pernyataan ini disampaikan Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni, yang meminta kepada tim reklame pemkot Surabaya agar melakukan monitoring dan evaluasi.
“Monitoring itu untuk mengetahui papan reklame yang tidak berijin atau masa berlaku ijinnya sudah habis” jelasnya disela acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya di gedung baru DPRD Surabaya. Selasa (07/01/2020).
Thoni menegaskan, Satpol PP harus tegas melakukan penertiban terhadap papan reklame yang ilegal itu. “Kami mendesak Satpol PP potong reklame ilegal. Kami banyak menerima informasi masyarakat akan keberadaan papan reklame yang tidak berijin,” tandasnya.
Ketua Fraksi Partai Golkar ini menekankan, jika penertiban sangat perlu dilakukan terutama terhadap papan reklame ilegal.
“Bukan tidak mungkin nantinya tidak hanya pohon tapi papan reklame yang roboh dan menimbulkan korban jiwa,” khawatirnya.
Menurut Arif Fathoni, selain untuk pengamanan, langkah penertiban papan reklame juga sekaligus untuk mengantisipasi juga potensi kehilangan pendapatan daerah. (q cox)