SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Entah apa yang sedang terjadi, namun polemik di internal DPD Hanura Jatim, khususnya dengan pengurus DPC Hanura Surabaya, layaknya api dalam sekam dan terkesan akan terus membara bahkan semakin membesar.
Agus Santoso Sekretaris DPC Hanura Kota Surabaya tiba-tiba menggelar presscon di kantor DPC Hanura Surabaya Jl Raya Ngagel Surabaya. Dia menunjukkan beberapa bukti foto pesta miras yang digelar oleh sejumlah pengurus DPD Hanura Jatim, yang saat ini menduduki beberapa jabatan penting.
Dalam foto itu, terlihat beberapa pengurus inti DPD Hanura Jatim seperti Warsito Sekretaris, Wayan Dendra Bendahara, Eko mantan ketua PAC Sawahan yang kini menjabat sebagai anggota Bappilu DPD Hanura Jatim, serta beberapa kader lainnya.
“Kami sebenarnya tidak mempersoalkan soal pesta miras itu, jika tidak memakai baju partai, ini persoalannya mereka semua yang ada disitu masih memakai baju dan kaos kebesaran partai, dengan tulisan yang jelas Hanura,” ucapnya, Selasa (29/11/2016)
Agus mengatakan jika sejumlah bukti foto sudah dikirimkan ke beberapa pengurus DPP Hanura, juga di grup WA milik partai. Bahkan rencananya besok dirinya akan bertolak ke Jakarta untuk memenuhi panggilan DPP guna klarifikasi.
“Saya sudah laporkan bukti foto ini ke DPP, baik secara pribadi maupun share di grup WA partai, agar semuanya mengerti, seperti apa sebenarnya prilaku para pengurus DPD Hanura Jatim saat ini,” katanya.
Sebagai kader partai Hanura, Agus mengaku merasa malu dan merasa mempunyai kewajiban untuk meminta maaf kepada masyarakat, terkait kejadian pesta miras yang dilakukan oleh para petinggi partai Hanura Jatim, dengan bukti foto tersebut.
“Perkiraan saya, pesta miras ini dilakukan sebelum tanggal 28 November, karena saya lihat di foto ini, bajunya belum ganti, maka sekarang kami punya kewajiban untuk meminta maaf kepada masyarakat atas kejadian ini, karena ini menyangkut etika dan moral, apalagi dilakukan oleh oknum-oknum kader partai yang saat ini justru menduduki posisi jajaran pimpinan di DPD Jatim, dan pesta miras itu juga dilarang oleh agama,” tandasnya.
Ditanya soal Edi Rachmat, ternyata Agus menyampaikan pernyataan yang cukup mengagetkan, karena dengan tegas akan memecatnya sebagai kader. Alasannya, dianggap telah membuat kegaduhan di intern partai. Dan menurutnya, tindakan ini sesuai arahan Ketum Wiranto di acara pengukuhan kemarin.
“Kami akan pecat dia (Edi Rachmat), karena sudah mendapatkan surat peringatan dan telah membuat kegaduhan di intern partai, itu dasarnya, dan ini sesuai amanah pak Ketum kemarin itu,” tegasnya.
Dikonfirmasi, Warsito yang kemarin telah dikukuhkan menjadi Sekretaris DPD Hanura Jatim menanggapi enteng atas temuan beberapa buah foto dirinya yang sedang menggelar pesta miras di suatu tempat. “Tanyakan saja kejadiannya kapan dan dimana,” jawabnya.
Menyikapi serangan Agus Santoso kali ini, Warsito meyakini sebuah kalimat bijak yakni “Berterimakasihlah kepada orang yang menyakitimu dan membuatmu sakit, karena sesungguhnya mereka telah membuatmu menjadi kuat dan dewasa”. (q cox)