SIDOARJO (Suarapubliknews) – Kabar soal rencana pemerintah mencabut subsidi harga tabung gas elpiji 3 kg menuai protes dari masyarakat, khususnya pedagang kaki lima (PKL) di Sidoarjo, Jawa Timur. Mereka menganggap harga baru tabung gas dinilai memberatkan dan berharap kepada pemerintah, untuk mengkaji ulang rencana tersebut.
Pasalnya, harga tabung gas ditingkat pengecer yang sebelumnya hanya Rp 18.000, jika dicabut subsidinya diperkirakan akan naik hingga Rp 34.000 sehingga dinilai sangat memberatkan bagi masyarakat yang tidak mampu.
Dikutip dari detik.com, bahwa Pemerintah lewat kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) berencana mencabut subsidi elpiji 3 kilogram (kg). Mengutip situs Pertamina jika subsidi dicabut maka harga Elpiji 3 kg menjadi Rp 34.749 per tabung.
Pemerintah menjelaskan biaya subsidi yang tadinya untuk elpiji akan dialihkan kepada masyarakat kurang mampu. Dengan kata lain, menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, masyarakat yang kurang mampu tetap mendapat subsidi.
“Maksudnya subsidi tertutup kita identifikasi dulu kira-kira yang memang berhak menerima tapi nggak batasi, yang menerima tetap menerima. Cuma teregister dan terdaftar jadi bisa teridentifikasi untuk cegah terjadi kebocoran,” kata Arifin di Kawasan Jakarta Selatan, Jumat (17/1/2020).
Sementara, selama ini untuk kebutuhan memasak dan berjualan makanan, para PKL mengandalkan elpiji melon tersebut. “Untuk dagang saja untuk satu minggu habis tiga tabung. Belum untuk kebutuhan masak dirumah,” kata Siti kepada Suarapubliknews.net, Jumat (24/01/2020).
Siti (45) salah satu PKL di Kawasan Gedung DPRD Sidoarjo mengaku keberatan dengan rencana tersebut. Apalagi pencabutan subsidi elpiji 3 kg itu, hampir berbarengan dengan kenaikan iuran BPJS, sehingga semakin memberatkan masyarakat bawah.
Meski hingga saat ini belum dipastikan pencabutan subsidinya, namun Siti yang tiap hati berjualan bersama suaminya tersebut dibuat khawatir dan keberatan.
“Saya berharap, pemerintah mengkaji ulang rencana pencabutan subsidi elpiji 3 kg, biyar saya sebagai masyarakat yang biaya kebutuhan sehari-hari bergantung pada jualan keliling,” harap Siti. (q cox, drie)