SURABAYA (Suarapubliknews) – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama jajarannya menikmati akhir pekan di sekitaran bunderan Underpass Jalan Mayjend Sungkono, Surabaya, Minggu (1/3/2020).
Dalam tinjauannya ini, Wali Kota Risma ingin membangun taman tepat di bunderan underpass tersebut.
Wali Kota Risma mengatakan, pembangunan taman seluas 2.280 meter persegi ini akan menjadi paru-paru kota. Namun, tujuan yang paling utama adalah untuk menjaga kualitas udara Surabaya agar lebih baik lagi.
“Soal estetika itu nomor sekian. Yang paling penting kita kembalikan paru-paru itu sehingga kualitas udara semkain baik lagi,” kata Wali Kota Risma di sela tinjauannya.
Wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya ini menjelaskan, konsep taman kota ini akan diberi tanaman yang mengundang hewan-hewan berdatangan. Misalnya, tanaman berjenis Melati Jepang yang digemari kupu-kupu.
Dari situlah maka akan terjadi keseimbangan lingkungan dan ekosistem di Surabaya semakin terjaga.
“Kalau tanamannya satu jenis, nanti hewan tidak mau datang lagi. Jadi jenis tanaman itu yang kupu-kupu, tawon, capung mau datang. Semua harus ditanam supaya mereka juga bisa hidup nyaman di Surabaya. Jadi kalau mereka bisa hidup damai di sini (Surabaya) kita akan sama-sama hidup damai di kota ini,” jelasnya.
Selain bertujuan untuk menjaga ekosistem, taman ini dibangun agar masyarakat Kota Surabaya semuanya sehat. Menurutnya, jika warga sehat maka akan produktif.
“Kalau sudah produktif kemudian kerjanya maksimal, kemudian dapat rejeki dan bisa bayar pajaknya lebih banyak. Sehingga kita bisa bantu untuk orang miskin, orang yang membutuhkan biaya pendidikan,” terangnya.
Sekitar 20 menit meninjau lokasi yang bakal menjadi taman, Wali Kota Risma kemudian memantau saluran air yang berada di seberang jalan.
Tidak lama setelah itu, ia kemudian menginstruksikan jajarannya untuk mendatangkan 2 unit alat berat. Dengan menggunakan alat berat itu, Wali Kota Risma ingin agar endapan lumpur di saluran yang mengarah ke bozem Mayjend Sungkono itu dilakukan pengerukan.
“Saluran ini akan kita lebarkan dan ditanggul. Supaya tidak turun di kawasan Kupang Indah, Darmo dan sekitarnya,” jelasnya.
Kasi Ruang Terbuka Hijau (RTH) Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya Rochim Yuliadi menjelaskan taman seluas 2.280 meter persegi ini akan menjadi taman pasif yang fungsinya sebagai paru-paru kota.
Nantinya, aneka macam tanaman pohon pelindung paling banyak. Seperti tabebuya pink, putih, trembesi, spatudea, kupu kupu, saga kuning, flamboyan, ketepeng, anggur laut dan macam macam palem.
“Kemudian untuk perdunya ada pagoda putih, kamboja eksotik, bogenfil dan bonsai cemara udang. Lalu untuk semaknya ada kana, rowelia, soka, wiyono kawat, hoje dan ekor kucing,” kata Rochim.
Rochim memastikan pengerjaan taman ini sudah di eksekusi sejak kemarin, Sabtu (29/2/2020). Dimulai dari mengolah tanah di breaker Corcoran agar dapat ditanami.
“Target kita bulan maret ini sudah rampung dan hasilnya bisa sebagus yang ada di sisi barat overpass,” pungkas dia (q cox)