SURABAYA (Suarapubliknews) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya secara masif melakukan penyemprotan disinfektan di berbagai titik di Kota Surabaya untuk mencegah tersebarnya virus Covid-19. Bahkan, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memimpin langsung penyemprotan disinfektan di Jalan Kedungdoro, Selasa (17/3/2020).
Tiba di Kedungdoro, Wali Kota Risma langsung meminta satgas Dinas Kebersihan dan Tata Ruang Hijau (DKRTH) Kota Surabaya untuk menyemprot pedestrian yang terkesan kusam karena terkadang masih ditempati PKL. Sesekali dia langsung mengambil penyemprot yang airnya sudah dicampur dengan disinfektan. Ia juga memberikan contoh cara menyemprot yang benar kepada para satgas itu.
Pintu gapura dan kayu serta pertokoan yang sudah tutup tak luput dari semprotannya. Bahkan, sesekali dia meminta megaphonenya yang dipegang ajudannya untuk memberikan imbauan kepada warga.
“Tolong jangan berdekatan, jaraknya 1 meter. Jangan salaman juga,” katanya kepada warga yang sempat memperhatikan Wali Kota Risma melakukan penyemprotan.
Seusai melakukan penyemprotan, Wali Kota Risma menyampaikan bahwa sengaja melakukan penyemprotan di Kedungdoro karena memang pada waktu malam masih digunakan PKL untuk menjual dagangannya. Karena digunakan PKL, maka dia memprediksi masih ada sisa-sisa sampah yang belum bersih, sehingga dia perlu membersihkannya dan menyemprot dengan disinfektan.
“Di situ tempat PKL kalau malam. Mungkin mereka membuang sampah kurang bersih, meskipun saya berkali-kali lewat, mereka sudah bersih,” kata dia.
Menurutnya, saat ini Pemkot Surabaya massif melakukan penyemprotan di berbagai titik di Kota Surabaya. Penyemprotan semacam itu terus dilakukan di tempat-tempat keramaian, di rumah padat penduduk, fasilitas umum, tempat ibadah, dan sekolah-sekolah di Kota Pahlawan.
“Jadi, ini paralel dilakukan di berbagai kawasan di Surabaya. Tadi saya beli peralatannya lagi supaya bisa nambah dan mungkin nanti bisa lebih cepat,” tegasnya.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat (BPB Linmas) Kota Surabaya menyebutkan hari ini Pemkot Surabaya melakukan penyemprotan di tiga kecamatan, yaitu di Kecamatan Bulak, Kenjeran dan Semampir. Setiap kecamatan, ada beberapa titik lokasi yang dilakukan penyemprotan. Khusus di Kecamatan Bulak ada 40 titik, Kenjeran 93 dan Semampir 140 titik.
Dari titik-titik lokasi itu, 194 diantaranya adalah area sekolah, mulai dari SD, MI, SMP, dan MTs. Selain tempat ibadah dan sekolah, gedung-gedung publik milik pemkot seperti Convention Hall Jalan Arif Rahman Hakim, Gedung Dharmawanita Jalan Kalibokor juga ikut disemprot disinfektan, termasuk pula taman-taman se- Kota Surabaya.
Di samping itu, Wali Kota Risma juga menyampaikan bahwa pemkot juga terus memasang wastafel dan memberikan sanitizer kepada berbagai pihak, termasuk dari pihak transportasi seperti bus-bus dan Damri serta ojek online. Menurutnya, hal ini akan terus dilakukan oleh Pemkot Surabaya sampai akhirnya Kota Surabaya dinyatakan aman oleh pemerintah pusat.
“Saya nanti akan meminta pemerintah pusat untuk menyampaikan kondisi Kota Surabaya, ini tidak boleh ceroboh, kita harus bekerja keras untuk melakukan ini,” tegasnya.
Presiden UCLG ASPAC ini juga meminta semua pihak untuk terus berusaha semampunya untuk mengantisipasi virus ini. Memang Tuhan yang menentukan, tapi kalau niatnya berusaha dengan baik, maka tidak perlu takut.
“Kita harus percaya bahwa Tuhan ini Maha Kuasa, Tuhan ini Maha Pengasih, Tuhan ini Maha Penyayang. Jadi, kita harus percaya bahwa kita memang harus berusaha semampu kita. Memang Tuhan lah yang menentukan. Tapi kalau niat kita berusaha dengan baik, maka kita tidak perlu takut, karena Tuhan itu Maha Pengasih dan Maha Penyayang,” pungkasnya. (q cox))